Ternyata, VW Tak Selalu Bersetir Bundar JVWF 2017 Membuktikannya

Photo Author
- Minggu, 19 November 2017 | 00:04 WIB

BANTUL, KRJOGJA.com - Selama ini, kita mungkin mengenal Volkswagen (VW) sebagai merk mobil dengan jenis yang paling terkenal Beetle dan Combi. Namun ternyata kini merk asal Jerman tak lagi melulu identik sebagai kendaraan bersetir bundar.

Jika tidak percaya, coba saja datang ke Jogja VW Festival (JVWF) di Jogja Expo Center yang masih terus berlangsung hingga Minggu (19/11/2017). Sebuah motor beroda dua yang cukup besar berwarna silver terpampang di salah satu sudut JEC dan ternyata memiliki “jeroan” VW 1600 cc.

Ialah Lulut Wahyudi, Direktur Kustomfest yang membangun motor VW khusus untuk event JVWF 2017. Nama Volkswagen Motorcycle pun disematkan dalam buah karya yang digarap marathon selama 29 hari.

Kepada wartawan Sabtu (18/11/2017), Lulut mengungkap motor VW buatannya ini hampir seluruhnya menggunakan part mobil buatan Jerman tersebut. Mesin 1600 cc dual port dikustom agar kinerjanya seperti sepeda motor. “Kopling kita pindahkan ke stang secara hidraulik agar pengoperasian gigi bisa menggunakan kaki layaknya sepeda motor dengan transmisi 4 speed,” ungkap Lulut.

Lulut sendiri memutuskan untuk membuat Volkswagen Motorcycle sebagai penegas adanya kolaborasi antara dunia kustom dan pecinta mobil VW khususnya di Indonesia dan Jogja. Lulut yang juga penggemar VW mengakui mempersembahkan karya tersebut bagi para pecinta otomotif di manapun berada khususnya pecinta kustom dan VW.

“Harapannya, motor ini bisa membawa inspirasi dan mengajak untuk menjawab tantangan melalui karya. Volkswagen Motorcycle ini adalah persembahan dari Jogja untuk dunia,” ungkapnya tersenyum.

Nanan Sukarna, Ketua VW Indonesia yang hadir di JEC menyampaikan apresiasi atas karya yang dibuat Kustomfest untuk event JVWF 2017. Secara langsung karya tersebut menyiratkan adanya sinergi pecinta kustom dan komunitas VW tanpa ada pengkotak-kotakan genre.

“Semoga karya ini bisa menginspirasi bahwa sebuah sinergi itu luar biasa bukan malah terpecah antar komunitas. Mindset kebersamaan dan persaudaraan sangat mungkin dikembangkan sekaligus menbuktikan bisa bersinergi untuk memberi inspirasi,” ungkapnya. (Fxh)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X