BANTUL, KRJOGJA.com - Program bertajuk ‘Pesantren Ekspo’ digelar untuk memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2017 di Kabupaten Bantul. Sebanyak 40 pesantren ambil bagian serta menunjukkan potensi unggulan masing-masing. Acara HSN 2017 di buka Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Rabu (18/10/2017) di Masjid Agung Bantul.
“Pesantren Ekspo ini merupakan strategi promosi pesantren, selama ini banyak orang belum mengetahui potensi pesantren yang sebenarnya sangat besar,†ujar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bantul, Edi Susanto usai pembukaan peringatan hari santri.
Selain kretivitas kerajinan tangan, pameran tersebut juga menampilkan stand busana muslim, produk herbal, produk pertanian, hingga kuliner. Sebanyak 40 grup juga tampil dalam festival hadroh hingga Jumat (20/10/2017) mendatang.
Puncak perangatan HSN sendiri akan dilaksanakan Minggu (22/10) dengan apel akbar diikuti sekitar 10 ribu santri. Setelah itu para santri ini akan pawai dari Lapangan Paseban Bantul menuju Kompleks Masjid Agung Manunggal. “Kegiatan lainnya ada bersih sungai dan studi banding pengelolaan pesantren,†imbuhnya.
Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, HSN di Bantul tahun ini cukup panjang. Ribuan santri ikut berpartisipasi. Fakta itu sebagai gambaran nyata bahwa Bantul merupakan wilayah dengan potensi pesantren yang cukup besar.
Banyak pesantren-pesantren yang sejak puluhan tahun silam menjadi rujukan untuk mengkaji santri dari seluruh Indonesia. “Secara tidak langsung, image Bantul sebagai kota santri ini sudah terbangun sejak dulu,†ujarnya.
Sementara sejumlah santri di Madrasah Diniyah Roudlotul Anwar Saradan Desa Terong Dlingo menampilkan kreativitas yang diwujudkan dengan mengukir namanya sendiri diatas sandal berbahan spon. Sandal kreasi santri itu ikut dipamerkan dalam Pesantren Ekspo di Masjid Agung Manunggal Bantul.
Bahkan sejumlah sandal spon bergambar tokoh-tokoh nasional seperti Gusdur dan Sukarno. Sandal-sandal unik itu murni kreasi santri Madrasah Diniyah Roudlotul Anwar.