BANTUL (KRjogja.com) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul akhirnya bersuara terkait aktivitas penambangan liar diatas tanah Sultan Ground (SG) kawasan lahan pasir di Kecamatan Sanden Bantul. Mestinya penambangan tersebut tidak perlu terjadi jika sejak awal dilakukan pencegahan. Selama ini kawasan lahan pasir Sanden jadi salah satu daerah penghasil aneka produk pertanian. Bahkan menjadi pusat studi pertanian dari berbagai perguruan tinggi.
Ketua Komisi C DPRD Bantul, Wildan Nafis SE, Rabu (15/2/2017) meminta pihak berwajib mengambil tindakan tegas jika masih ada penambangan disekitar Jalan Jalur Lintas Selatan dan sekitarnya. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai, apapun alasannya penambangan pasir diatas tanah SG tetap dilarang. Â
“Harus ditindak karena itu menyalahi aturan, harus dihentikan,†tegas Wildan. Â
Jangan sampai aktivitas penambangan itu merusak lingkungan kawasan lahan pasir. Menurutnya JJLS kedepan sebagai akses menuju bandara di Kulonprogo, sehingga tidak ada pilihan masyarakat juga harus ikut menjaganya.
Sementara Ketua Kelompok Tani Manunggal Srigading Sanden Bantul, Subandi mengungkapkan, kawasan lahan pasir kini sekarang sudah jadi kawasan subur yang mampu menghasilkan aneka ragam komoditas pertanian. Bahkan secara keseluruhan kawasan lahan pasir yang masuk dalam kelompok tani manunggal mencapai 30 hektare. Dari jumlah itu oleh masyarakat dijadikan lokasi bercocok tanam berbagai jenis tanaman. Â
“Kawasan ini sekarang sangat produktif, berbagai tanaman bisa dibudidayakan. Tetapi memang sebelum jadi lahan pasir subur harus dilakukan pengolahan,†jelas Subandi.
Proses menjadikan kawasan pesisir yang sebelumnya gersang jadi lahan produktif memang tidak mudah. Membutuhkan proses panjang agar lahan pasir tersebut bisa dijadikan lokasi untuk budidaya aneka tanaman. Mulai pencampuran tanah liat dengan pupuk kandang sebelum akhirnya digunakan bercocok tanaman. Â
Menurut Subandi, ketika lahan pasir sudah diolah dengan serius akan menghasilkan produk pertanian melimpah. Tidak hanya itu kawasan lahan pasir sekarang ini jadi pusat pembelajaran sejumlah mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia.