NAMA Wagimin Darmo Wiyono seperti jadi jaminan bagi para perias maupun toko batik di Yogyakarta. Lelaki ini sudah 40 tahun malang melintang menjadi pembuat blangkon. Presiden ke-2 RI Soeharto dan keluarga selalu mempercayakan pembuatan blangkon pada Wagimin. Â
Blangkon bagi masyarakat Jawa bukan sekadar penutup kepala. Secara filosofi, blangkon memiliki makna. Demikian dikemukakan Wagimin Darmo Wiyono yang dikenal sebagai pembuat blangkon dari Yogyakarta.
Pada acara pernikahan anak-anaknya, Soeharto mempercayakan pembuatan blangkon pada tangan teliti milik Wagimin. Mulai dari acara pernikahan Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut), Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto), sampai pada pernikahan Bambang Trihatmodjo dengan Mayangsari. Tidak hanya itu, salah satu blangkon pribadi yang digunakan oleh Soeharto merupakan buatan Wagimin.
“Kalau mengerjakan blangkon harus benar-benar dibuat dengan sepenuh hati, pokoknya yang rapi,†tutur Wagimin kepada krjogja.com saat diwawancarai setelah menyelesaikan proses produksi blangkonnya belum lama ini.
Jujur dan disiplin, Wagimin mengaku dua sifat itu yang membuatnya mampu untuk menjadi kepercayaan banyak pihak serta mempertahankan bisnisnya agar tetap sukses hingga saat ini.
Baca Juga : Mondolan Blangkon Jogja dan Solo Beda, Ini Penjelasannya
"Tidak hanya itu, bapak juga membuatkan blangkon pribadi Pak Harto," kata anak kedua Wagimin, Wibut Winarto. Saat ini keluarga Wagimin mengelola Omah Blangkon dan Batik yang terletak di Jalan Bugisan Yogyakarta. Ketika membuat blangkon pribadi Soeharto, Wagimin, menurut pemaparan Winarto, sempat membuat blangkon yang terlalu besar sehingga tidak pas di kepala sang mantan presiden tersebut.
"Itu karena pada awalnya ukuran kepala Pak Harto adalah 59, namun ketika Pak Harto mulai sakit-sakitan, ternyata ukurannya 57. Pihak istana juga belum mengetahui bahwa ukuran kepala Pak Harto berubah," papar Winarto.