Dinsos DIY Pilih Media Peraga Wayang Cakruk di 39 Titik se-DIY, Ini Alasannya

Photo Author
- Selasa, 22 Agustus 2023 | 16:15 WIB
Pertunjukan Wayang Cakruk di Tamanan, Banguntapan, Bantul  (Foto : Fira Nurfiani)
Pertunjukan Wayang Cakruk di Tamanan, Banguntapan, Bantul (Foto : Fira Nurfiani)

KRjogja.com, BANTUL - Dinas Sosial (Dinsos) DIY kembali melakukan kegiatan penyuluhan sosial melalui media peraga berupa wayang Cakruk.

Pementasan wayang Cakruk dilakukan secara bergiliran dengan tema yang berbeda-beda. Total pementasan dilakukan di 39 titik di kabupaten/kota se-DIY pada 2023

Kepala Dinsos DIY Endang Patmintarsih mengatakan wayang Cakruk sengaja dipilih guna memudahkan dan mengefektifkan sosialisasi program maupun permasalahan sosial. Melalui pendekatan budaya wayang Cakruk ini, masyarakat lebih cepat memahami dan antusias daripada melakukan sosialisasi dengan ceramah.

Baca Juga: Terdakwa Predator Seks Anak Dituntut 20 Tahun

Singkatnya, wayang Cakruk adalah sarana sosial berbalut budaya yang dinilai cukup efektif dan mengena. Melalui wayang Cakruk sekaligus disampaikan sosialisasi terkait tugas dan fungsi dari Dinsos. Pementasan ini pun merupakan upaya Komunikasi, Informasi, Motivasi dan Edukasi (KIME) secara tidak langsung kepada individu, kelompok maupun lembaga,

“Kita mengadakan sosialisasi lewat wayang Cakruk supaya nilai-nilai budaya berikut pemahaman masyarakat terhadap berbagai permasalahan sosial. Masyarakat harus diedukasi supaya memahami, jika merasa tidak tepat menerima bantuan merasa malu maka harus dikembalikan. Jadi ini kita lewat budaya berupa Wayang Cakruk," ujar Endang dikantornya, Selasa (22/8/2023).

Endang menyampaikan dalam wayang Cakruk, sang dalang akan berinteraksi dengan tanya jawab supaya apa yang disampaikan cepat dipahami oleh masyarakat. Sasaran yang dibidik program ini adalah tokoh masyarakat mulai dari RT,/RW, lurah, tokoh agama dan lainnya. Mengingat pelayanan kesejahteraan sosial ini harus bersama-sama guna mengedukasi masyarakat.

Baca Juga: Negara Tetangga Soroti Aturan WFH di Jakarta

"Yang punya wilayah harus tahu dulu nih, tokoh masyarakatnya harus mengerti ternyata masalah sosial sangatlah banyak. Ada tentang adopsi ilegal, anak terlantar, penyandang disabilitas, lansia dan lain-lain. Masyarakat sangat harus tahu dan tokoh masyarakat memahami. Masyarakat pun harus ikut mengedukasi bersama -sama kami,” tegasnya.

Lebih lanjut, Endang mengungkapkan Dinsos DIY terus berinovasi dalam melakukan penyuluhan sosial melalui media peraga sekaligus dapat menanamkan nilai-nilai budaya kepada masyarakat. Maka dipilihlah wayang Cakruk sebagai media peraga yang sudah dipentaskan sejak 2017 sampai sekaran.

Wayang Cakruk sendiri juga menyimbolkan orang-orang yang bermasalah sosial dan membuat cerita pendek lewat yang disampaikan sang dalang. Selain itu, pentas wayang Cakruk ini murah meriah tetapi pesannya cepat sampai dan menarik.

Baca Juga: Waspada! Banyak Guru hingga Ibu Rumah Tangga Jadi Korban Pinjol Ilegal

"Kami ingin wayang Cakruk bisa dipentaskan secara menyeluruh di 438 desa se-DIY, guna melakukan sosialisasi sekaligus menumbuhkan nilai-nilai budaya. Lewat wayang Cakruk pulalah, kita bisa memahamkan dan mengedukasi masyarakat perihal pola asuh keluarga, permasalahan sosial anak yang berhadapan dengan hukum, banyak bayi yang dibuang, perdagangan anak dan lainnya," papar Endang.

Dinsos DIY menaruh harapan besar akan dukungan dan partisipasi semua pihak karena Dinsos DIY tidak bisa sendiri. Untuk itu, Dinsos DIY ingin bersama Pemkab/Pemkot, kalurahan, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat harus bersama-sama agar dimudahkan penanganan masalah sosial.

"Ada beberapa mekanisme sosialisasi yang dilakukan, yang paling sering indoor di hotel atau di balai dan aula dari pada outdoor. Sebagai daerah istimewa yang menjunjung nilai-nilai budaya nan sangat adiluhung, maka sangat tepat untuk menyelesaikan urusan dasar masyarakat melalui media wayang Cakruk ini," imbuh Sekretaris merangkap Anggota Komisi C DPRD DIY Amir Syarifudin.

Baca Juga: Saatnya Dunia Mendengar Suara dan Kepentingan Negara Berkembang

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X