Krjogja.com - BANTUL - Upaya mengurangi limbah plastik dan mewujudkan Bantul Bersih Sampah 2025 tak bisa dibebankan kepada pemerintah saja, melainkan butuh kerja bersama. Berbagai elemen masyarakat harus turut terlibat di dalamnya, tak terkecuali para mahasiswa.
Kelompok mahasiswa yang sedang menjalani KKN UAD Yogyakarta Reguler Periode ke-111 Unit II. B.3 telah melaksanakan program kerja (proker) pengolahan limbah plastik menjadi paving block di Dusun Samparan Desa Caturharjo Pandak Kabupaten Bantul, Minggu (03/09/2023).
Pada proker tersebut tim mahasiswa KKN UAD mengangkat tema 'Pelatihan Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Mengelola Sampah di Dusun Samparan, Desa Caturharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul'.
Juga turut mengundang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN UAD Ahmad Faizal Rangkuti, SKM., M.Kes. sebagai pemateri dan seluruh tokoh masyarakat di antaranya Kepala Dukuh Padukuhan Samparan Juwakir.
Baca Juga: Kas Hartadi Ungkap Penyebab Esswein dan Rakic Belum Maksimal Saat Hadapi Bekasi
Tim mahasiswa KKN UAD dikoordinir oleh ketua Julya Syahmin, dengan anggota Danang Jati Prasojo, Silvia Kiki Fatmawati, Andini Cahya Lentari, Audina Fitriani, Rifta Dinda Sevira, Bagas Nugroho Dewantoro, Putri Nurhasanah Saragih, dan Ridho Ayu Lestari.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh Kepala Dukuh, Ketua KKN, kemudian dilanjut penyampaian materi. “Tanpa partisipasi dan kesadaran masyarakat, program Bantul mandiri sampah 2025 tidak akan sukses, saya menghimbau untuk seluruh masyrakat terkhusus Padukuhan Samparan agar mau sedikit repot untuk mengolah sampah,” kata Juwakir dalam sambutannya.
Perkataan ini kemudian ditegaskan oleh Julya, menurut dia diselenggarakannya proker ini bertujuan membangun kesadaran masyarakat dalam mengolah sampah. "Dan memberikan inovasi baru dalam mengolah limbah plastik tak berdaya jual menjadi bernilai jual tinggi," ujarnya.
Pemaparan materi berlangsung selama 60 menit, yang menjelaskan inovasi pengolahan limbah plastik serta menunjukkan dampak menumpuknya limbah sampah yang tak kunjung terurai. “Limbah sampah tidak hanya berdampak terhadap pencemaran udara, mencemari tanah dan sumber air, namun juga berpengaruh terhadap kesehatan seperti kanker, stunting, dan gangguan pencernaan," ungkap Ahmad.
Lebih lanjut, Julya menuturkan, disamping banyak cara dalam memanfaatkan limbah plastik, pengolahan limbah plastik menjadi paving block ini merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat dalam memanfaatkan limbah plastik menjadi bernilai jual.
Inovasi pengolahan limbah plastik menjadi paving block yang baru pertama kali disampaikan ini, mencuri perhatian para warga padukuhan Samparan. “KKN tahun ini menyosialisasikan ilmu baru bagi warga Samparan,” kata Komala, warga setempat. (*)