Krjogja.com - BANTUL - Animo masyarakat di Bantul untuk mengikuti progran transmigrasi cukup tinggi, tetapi kuota pemberangkatan atau penempatannya dari pemerintah sangat terbatas.
Menurut Kabid Transmigrasi Disnakertrans Bantul Isti Wasono SPI, sampai bulan September 2023 ini jumlah peminat transmigrasi yang mendaftar ke Disnakertrans Bantul ada 46 KK. Tetapi kuota hanya 4 KK dan akan diberangkatkan sebelum akhir 2023. "Dari jumlah pendaftar 46 KK, bulan September 2023 mendapatkan pelatihan ketrampilan pertanian, perikanan, peternakan dan kesehatan hewan. Tetapi tidak semua bisa mengikuti pelatikan, karena hanya dibatasi 20 KK peserta," katanya.
Baca Juga: Menko Luhut Jamin Pemilu 2024 Tak Akan Ganggu Investasi
Bagi yang sudah pernah mengikuti pelatihan tidak bisa mengikuti latihan lagi karena jatah pelatihan hanya untuk sekali pelatihan yang diselenggaran setiap setahun sekali bagi calon transmigrans. isti menjelaskan, 4 KK calon transmigrasi yang rencana diberangkatkan sebelum akhir 2023 penempatannya di Raimuna Sulawesi Tenggara. Di lokasi yang sama pada tahun 2018 diberangkatkan 3 KK, tahun 2019 diberangkatkan 2 KK dan tahun 2022 diberangkatkan 3 KK.
Transmigrans asal Bantul yang sudah berada di Raimuna pada umumnya sudah sukses mengelola tanahnya untuk pertanian, sehingga bisa menjadi contoh transmigran sukses. Bagi transmigrasi yang sudah diberangkatkan mereka mendapat jatah lahan seluas 2,5 hektare untuk lahan pertanian dan 1.000 meter persegi untuk permukiman. Selain itu mereka juga jatah keperluan hidup sementara sebelum lahannya menghasilkan pangan.
Baca Juga: MVP Jalin Partnership dengan B-Universe, Ingim Menjadi Perusahaan Hiburan Terintegrasi
"Di era sekarang ini calon transmigran tidak seperti dulu, kalau dulu tidak bisa menggambarkan lokasi yang akan ditempati. Tetapi sekarang melalui Medsos calon transmigran bisa melihat calon lokasi yang akan ditempatinya melalui HP. Bahkan mereka sudah lebih dulu berkenalan dengan warga calon tetangga di lokasi yang bakal ditempati," pungkas Isti. (Jdm)