Krjogja.com - BANTUL - Kenakalan remaja, bullying/perundungan perlu dicegah sejak awal, dari mulai dari rumah, sekolah dan masyarakat. Hal ini bisa dilakukan manakala ada sinergitas atau kerja sama yang baik mulai dari rumah, sekolah dan masyarakat.
"Jangan biarkan terjadi kenakalan remaja maupun perundungan," kata Ipda Mustofa Kamal, Kanit Binmas Polsek Pajangan, Bantul di depan 204 siswa MI Darul Ma'arif Serut, Gupakwarak Sendangsari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul, Sabtu (11/11/2023).
Kegiatan bertajuk Sosialisasi Pencegahan Kenakalan Remaja dan Antibullying bersama Polsek Pajangan tersebut dibuka Sri Handayani SPd selaku Kepala MI Darul Ma'arif Serut.
Baca Juga: Jelang PON, KONI DIY Bekali Cabor Pengatahuan Doping
Menurut Ipda Mustofa Kamal, manakala kenakalan remaja maupun perundungan dibiarkan akan merusak mentalitas generasi muda masa depan. "Untuk itu, solusi atau langkah prefentif lebih baik daripada terjadi kasus baru bertindak. Cegah dini kenakalan remaja maupun perundungan," ucapnya.
Cegah dini paling efektif yakni membangun komunikasi intensif dengan anak. Saat anak di keluarga dengan orangtua, saat di sekolah dengan sesama siswa, guru, tenaga pendidik (Tendik), saat di masyarakat dengan tokoh-tokoh masyarakat.
Langkah lain, kalau sampai terjadi kenakalan remaja maupun perundungan, mininal informasi disampaikan ke aparat keamanan. "Pasti anggota kami akan turun ke lapangan, mengeceknya dan menanganinya. Intinya, kerja sama dan sinergitas semua pihak sangat diperlukan," ujarnya.
Baca Juga: Besok Fit and Proper Tes Calon Panglima TNI, DPR Gali Dua Isu Utama Ini
Sedangkan Sri Handayani SPd dalam sambutan maupun wawancara mengatakan, kegiatan seperti ini baru pertama kali diselenggarakan murni ide dari sekolah. Sosialisasi dan pencegahan sejak awal akan memberi kenyamanan bagi siswa orangtua.
"Sekolah sebagai rumah kedua harus nyaman bagi siswa dan orangtua tidak was-was, yakni tidak terjadi kenakalan siswa maupun perundungan di sekolah," ujarnya.
Prinsip mencegah dan memberi kenyamanan siswa dan orangtuanya penting bagi sekolah. Tidak melakukan kenakalan maupun perundungan cara efektif, yakni sekolah memberi ruang ekspresi dengan ekstrakurikuler untuk menggali minat dan bakat siswa.
Baca Juga: Unjaya dan IST Akprind Luncurkan Program Kosabangsa 2023
"Ada 13 pelajaran ekstrakurikuler dari pramuka, drumband, menari, tahfidz lanjutan, hadroh, macapat, baca kitab kuning, kaligrafi, les kelas sampai bahasa Inggris." tandasnya. (Jay)