Keluarga Kamijan Bertahan Lestarikan Kue 'Satu'

Photo Author
- Minggu, 3 Desember 2023 | 15:03 WIB
Keluarga Kamijan saat membuat kue Satu  (foto: Judiman)
Keluarga Kamijan saat membuat kue Satu (foto: Judiman)

Krjogja.com, BANTUL - Kue putu atau disebut juga kue satu , adalah makanan tradisional yang sudah ada sejak Indonesia belum merdeka dan disenangi oleh anak- anak karena kue yang terbuat dari bahan baku beras ketan dan gula ini rasanya manis dan gurih serta lembut di lidah.

Kue ini hingga saat ini juga masih diproduksi oleh keluarga Kamijan (62) dan Wasiati (58), warga Sulang Kidul Patalan Jetis Bantul. Menurut Kamijan, mereka membuat kue satu ini sudah digeluti sejak tahun 1997.

"Selain untuk kegiatan usaha kecil- kecilan menambah inkam keluarga, memproduksi kue satu ini juga untuk melestarikan jenis makanan tradional yang termasuk budaya kuliner. Dulu sejak saya masih kecil simbah- simbah masih ada kue satu ini sangat populer dan gemari anak- anak " ungkap Bu Wasi nama panggilannya Wasiati kepada wartawan di kediamannya, Sulang Kidul Sabtu (2/12/2023).

Baca Juga: Ini Dia Daftar Pemenang Kompetisi Jogja-NETPAC Asian Film Festival 18

Ditanya tentang produk dalam sehari harinya, menurut Bu Wasi, bisa mencetak 1.000 biji atau 100 pack yang setiap pack berisi 10 biji kue satu.

Produk kue satu buatan Bu Wasi ini selain dijual di rumahnya, setiap harinya juga disetor ke pedagang di sejumlah pasar tradional atau warung- warung di pasar wilayah Bantul, seperti di Pasar Imogiri, Pasar Gatak, Pasar Bantul lainnya.

Tentang harga kue satu yang diberi lebel Kue Satu "Lia" Bu Wasi per bungkus kecil berisi 5 biji dibandrol Rp 5.000 sedang yang besar berisi 10 biji harganya Rp 10.000.

Baca Juga: Inspektorat Daerah Audit Kerugian Negara di Dua Obyek

Untuk memproduksi kue tradisional di tempat Bu Wasi, dilakukan setiap hari. Selain dikerjakan oleh keluarga sendiri juga ada 2 tetangga yang mengerjakan mencetak kue satu.

Menurut Kamijan, awal produksi ini hanya dilakukan oleh istrinya saja, tetapi karena lama- lama banya orderan atau pesasan semakin banyak maka tenaga kerja harus ditambah.

"Proses pembuatan kue satu dilakukan secara manual, tidak melibatkan mesin atau alal modern. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X