Kepala BIN DIY Ungkap Potensi Kerawanan Pemilu 2024, Apa Saja?

Photo Author
- Senin, 11 Desember 2023 | 16:55 WIB
 Bawaslu DIY bersama komunitas dan media berusaha wujudkan pemilu sesuai aturan undang-undang   ((Harminanto))
Bawaslu DIY bersama komunitas dan media berusaha wujudkan pemilu sesuai aturan undang-undang ((Harminanto))


Krjogja.com - BANTUL - Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) DIY, Brigjen TNI Rachmat Pudji Susetyo mengungkap potensi kerawanan dalam pemilu 2024 di DIY. Banyaknya isu muncul dari tiga pasang capres menjadi hal yang diwaspadai dalam proses kampanye pemilu.

"Isu dalam proses pemilu ini banyak sekali, lebih beragam melibatkan tiga pasangan calon. Kerumitan dari is-isu itu menimbulkan masalah baru. Beragam isu harus dicermati agar pemilu berjalan baik," ungkap Rachmat dalam media gathering bersama Bawaslu DIY, Senin (11/12/2023).

Untuk wilayah DIY menurut Rachmat, isu-isu di tingkat nasional akan masuk dengan dinamika ysng terjadi. Namun, sebagian besar diprediksi berada pada tataran respon pemikiran dan bukan pengerahan massa jalanan.

Baca Juga: Jika Gus Iqdam Pengajian di Jakarta, Ivan Gunawan Harus Siapkan Lapangan

"Isu nasional ada pengaruhnya tapi tak semua berdampak besar. Jogja, reaksi lebih pada pemikiran, semoga tak pada aksi jalanan. Setiap isu nasional pasti direspon, termasuk politik dinasti ya. Jogja selalu ramai dengan reaksi pemikiran, termasuk MK dan politik dinasti. Semoga hanya sampai pada tataran itu saja. Tapi juga kita awasi bagaimana Jogja jangan menjadi momentum untuk gerakan-gerakan negatif," tegasnya.

Di sisi lain, pendekatan terus dilakukan baik kepada laskar-laskar partai yang ada di DIY, juga pimpinan partai politik. Konflik sosial di Yogyakarta terkait atribut merah dan hijau menurut Rachmat masih ada, namun berusaha diminimalisir sebisa mungkin.

Baca Juga: Bank Danamon Rampungkan Migrasi Pinjaman SCBI, Perkuat Kredit Konsumer

"Di sini ada kelompok merah dan hijau, kemarin pun sudah terjadi meski belum pemilu. Kami terus berusaha melakukan pendekatan, apalagi proses kampanye ini bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Kami menjaga sebisa mungkin agar masyarakat dan wisatawan tetap nyaman dan aman datang ke Jogja. Kalau wisatawan takut, nanti ekonomi masyarakat juga terdampak," ungkapnya lagi.

Wilayah kerawanan yang paling tampak menurut Rachmat yakni Sleman, diikuti Kota Yogyakarta dan Kulon Progo. BIN menaruh perhatian di wilayah-wilayah itu, dan berupaya melakukan pencegahan terjadinya hal-hal negatif.

"Sleman itu paling rawan karena kam wilayahnya sangat multikultur ya. Kemudian diikuti Kota Jogja dengan Kulon Progo, lainnya relatif aman. Semua kita petakan, kita waspadai agar kerawanan tidak terjadi," tandasnya.

Baca Juga: Selain Adiba Khanza dan Eggy, Ini Deretan Seleb yang Menikah dengan Pesepak Bola Nasional

Sementara, Umi Illiyana, Kepala Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu DIY mengungkap pihaknya sudah memetakan potensi kerawanan pelanggaran pemilu. Beberapa waktu terakhir Bawaslu DIY telah melakukan penindakan berkoordinasi dengan KPU DIY dan Satpol PP sebagai ujung tombak penegakan di lapangan.

"Kami terus berupaya mengikuti perkembangan di berbagai kanal untuk melihat potensi adanya pelanggaran pada proses pemilu. Bawaslu DIY berusaha memastikan pemilu berjalan sesuai peraturan yang berlaku," tegas Umi. (Fxh)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X