Krjogja.com - BANTUL - Setiap orang penduduk di Kabupaten Bantul memproduksi dan membuang sampah rata- rata sekitar setengah kilo gram. Sehingga dengan penduduk Bantul yang 1 juta orang, maka Bantul memerlukan tempat pengolahan sampah tidak hanya satu tempat, tetapi bisa belasan tempat.
Salah satunya akan dibangun di pedukuhan Dingkikan Argosari Sedayu Bantul . Sementara TPST di Piyungan lambat laun tak akan mampu lagi menampung sampah dan direncakan ditutup total.
Menurut Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih TPS yang akan dibangun di Dingkikan tidak sama dengan TPST Piyungan. Tetapi TPS di Dingkikan kapasitasnya hanya dibatasi 30 ton dan menjadi tempat pengolahan.
Baca Juga: VAR Sahkan Gol Offside Irak, Asisten Wasit Asal Thailand Jadi Sorotan
Penjelasan Bupati Bantul tersebut disampaikan kepada warga Kalurahan Argosari Sedayu yang diwakili Lurah Argosari Prayitno dan sejumlah tokoh masyarakat Argosari, terutama dari Dingkikan, yang Rabu (17/1/2024) beraudensi ke Bupati Bantul, untuk minta penjelasan terkait rencana pembangunan TPS Dingkikan melalui anggaran APBD.
Audensi warga Argosari diterima Bupati Bantul didampingi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Bantul di rumah dinas Bupati Bantul Trirenggo.
Menurut Bupati Bantul, selain ada pembatasan kapasitas, sampah yang ada di TPS Dingkikan langsung dipilah dan diolah menjadi produk yang bermanfaat dan setiap hari keluar dari TPS. "Sehingga sampah yang masuk dan keluar di TPS Dingkingan bisa berimbang.
Baca Juga: Video Peberian Stempel Tersangka Penusukan Pohon Pada Poster Caleg Viral
Di tempat pengolahan TPS sampah juga bisa menampung tenaga kerja dari warga setempat setidak butuh 30 orang," jelas Bupati Bantul.
Di padukuhan yang dibangun TPS di Bantul nantinya juga mendapat prioritas pembangunan insfrastruktur dan bangunan untuk kepentingan masyarakat lainnya.
Setelah menerima penjelasan dari Bupati maupun Sekda Bantul Lurah Argosari, Prayitno dan tokoh masyarakat Argosari menyatakan siap dan menerima wilayahnya dibangun TPS. Bahkan ada yang minta pembangunan TPS Dingkikan agar disegerakan. (*)
