KRjogja.com - BANTUL – Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh dosen- dosen Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta, di Kalurahan Argodadi, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul. Kegiatan ini mendapatkan pendanaan dari Kemdikbudristek tahun 2024 barupa pelatihan dengan tema “Optimalisasi Peran Kader Desa Argodadi, Sedayu melalui Pelatihan DEMO BANGLITA Stimulasi Deteksi Dini dan Monitoring Perkembangan Balita sebagai Upaya Memupuk Generasi Indonesia Emas 2045”.
Pelatihan DEMO BANGLITA (Stimulasi, Deteksi Dini dan Monitoring Perkembangan Balita) bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kader dalam mengidentifikasi perkembangan balita sejak dini dan mengedukasi orang tua balita tentang perkembangan anaknya, yang merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di komunitas tersebut.
Baca Juga: Seru! Sultan Racik Kopi Ala Barista di Pembukaan Jogja Coffee Week 2024
Acara pelatihan ini dilaksanakan pada 2 dan 3 September 2024, bertempat di Balai Kalurahan Argodadi, dan dihadiri oleh 32 kader posyandu dan 18 padukuhan serta perwakilan dari puskesmas setempat. Sebagai tindak lanjut pelatihan, dilakukan juga pendampingan implementasi hasil pelatihan di kegiatan posyandu masing- masing padukuhan. Pelatihan dibuka oleh Kamituwo Kelurahan Argodadi, Legiman.
"Kolaborasi antara berbagai pihak seperti ini sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita secara optimal," jelas Legiman.
"Pentingnya upaya-upaya preventif dalam mendukung pertumbuhan balita khususnya di pedesaan seperti di Argodadi ini," imbuhnya.
Baca Juga: Kawanan Pencuri Ini Nekat Gasak Traktor
Dalam pelatihan ini, tim pengabdian masyarakat memaparkan materi-materi penting mengenai tanda-tanda perkembangan balita yang sehat, peran orang tua dalam perkembangan anak, metode deteksi dini perkembangan balita, serta cara melakukan konseling perkembangan bagi kader balita. Dalam kesempatan ini juga dikenalkan E-Modul DEMO BANGLITA dan flipbook Menjadi Orang Tua sebagai buku panduan kader dalam melakukan deteksi dini. Selain itu, peserta juga diberikan simulasi praktis dan kesempatan untuk berdiskusi mengenai kasus-kasus nyata yang mereka hadapi di lapangan.
"Pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan kader posyandu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam mendukung perkembangan balita," ujar Erni Samutri, S.Kep., Ns., M.Kep., Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UAA.
"Kami berharap setelah pelatihan ini, para kader dapat lebih efektif dalam melakukan pemantauan dan mengedukasikan kesehatan balita, khususnya perkembangan balita kepada orang tua," tambahnya.
Baca Juga: Ini Isi Homili Paus Fransiskus di Misa Gelora Bung Karno
Dalam sesi tanya jawab, para kader posyandu menyampaikan antusiasme mereka dan mengungkapkan harapan agar pelatihan semacam ini dapat dilakukan secara berkala. Beberapa kader juga berbagi pengalaman mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam deteksi dini, dan meminta dukungan tambahan dari pihak terkait.
Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas kader posyandu dalam melaksanakan tugas mereka dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan untuk balita di Kalurahan Argodadi. Selanjutnya, tim pengabdian masyarakat berencana untuk melakukan evaluasi dan tindak lanjut guna memastikan efektivitas pelatihan serta memberikan dukungan berkelanjutan kepada kader.(*)
