KRJogja.com - BANTUL -Padat Karya merupakan proyek atau kegiatan pembangunan yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia dibanding tenaga mesin. Bisa menggunakan tenaga manusia dengan jumlah besar.
Sedangkan tujuan utama program padat karya untuk membuka lapangan kerja bagi warga kurang mampu atau miskin, atau yang sedang mengalami kehilangan pekerjaan tetap atau mengalami kehilangan penghasilan.
Baca Juga: Rekrut Calon Atlet, FAJI Purbalinggaa Terapkan Syarat Ketat
Padat karya merupakan program pemerintah untuk memberi lapangan kerja, utamanya yang kehilangan lapangan pekerjaan , sehingga program padat karya sangat tepat karena bisa mengurangi angka pengangguran.
Pekerjaan padat karya seperti jalan cor blok , saluran irigasi, bangket jalan dan lainnya, yang pada umumnya dikerjakan oleh kaum lelaki, jarang dikerjakan kaum perempuan.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul, Istirul Widilastuti, di Bantul program Padat Karya sudah berjalan belasan tahun dan diterima di masyarakat. Bahkan masyarakat menghendaki program Padat Karya dilaksanakan terus setiap tahun, karena dinilai sangat menguntungkan masyarakat.
Baca Juga: SPBU Cuplik Sukoharjo Terbakar
Padat Karya merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa, khususnya yang miskin dan marginal yang bersifat produktif dengan mengutamakan pemanfaatan sumber daya , tenaga kerja dan teknologi lokal untuk memberikan tambahan upah atau pendapatan, meningkatkan daya beli dan mengurangi kemiskinan.
Di Kabupaten Bantul tahun 2025 ini ada 195 titik program padat karya, dengan jenis pekerjaan diantaranya jalan cor blog, saluran irigasi, bangket jalan dan lainnya. Setiap titik masing- masing dianggarkan Rp 100 juta berasal dari APBD murni Kabupaten Bantul.
Untuk realisasinya, pada Januari 2025 mulai dilakukan identifikasi, awal Februari diadakan sosialisasi dan 20 Februari 2025 mulai dikerjakan dan selesai dalam jangka waktu 21 hari.
Masalah yang dihadapi dalam program kerja padat karya adalah faktor upah yang ideal bagi seorang pekerja. Dalam mendorong pembangunan pemerintah harus lebih mementingkan proyek padat karya , agar dapat mendorong kepentingan golongan ekonomi lemah.
"Tujuan dari pelaksanaan kegiatan padat karya ini untuk menyediakan pekerjaan sementara bagi pengangguran dan setengah pengangguran. Juga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.
"Padat karya bermanfaat untuk pengolahan sumber daya manusia untuk bekerja di lapangan kerja yang dibuat pemerintah. Yang fokusnya pada penyediaan lapangan pekerjaan guna mendukung perekonomian wilayah," ungka Istirul. ( Jdm )