KRJogja.com - BANTUL - Kasus penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Bantul berangsur mereda. Peningkatan jumlah sapi yang terjangkiti juga semakin sedikit. Demikian juga dengan ternak yang sakit terus menurun.
"Kami sampaikan untuk kasus PMK di Kabupaten Bantul alhamdulilah sekarang kondisinya sudah stabil dan terkendali. Selain itu, untuk peningkatan angka kematian akibat PMK juga semakin kecil sekali. Termasuk hewan ternak penambahannya kecil," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Ir Joko Waluyo MSi, Rabu (5/2).
Baca Juga: Komite Ekonomi Kreatif Untuk Memajukan Ekonomi Kreatif
Joko mengungkapkan, untuk sekarang ini kasus PMK yang menyerang hewan ternak di Bantul mengakibatkan 456 sapi sakit, sapi mati 70 ekor, sapi sembuh dari serangan PMK 68 ekor.
"Sekarang ini tambahan ternak yang sakit tidak banyak. Dalam tiga hari hanya satu, sementara yang sembuh justru lebih banyak," ujarnya.
Sejauh ini dari DKPP Bantul menempuh berbagai upaya dalam menanggulangi kasus PMK di Bantul. Termasuk melakukan vaksinasi atau penyuntikan vaksin pada ternak sehat dan pengobatan terhadap sapi yang sakit.
Baca Juga: Sultan Kumpulkan Bupati Walikota Terpilih di DIY, 5 Jam Bicara Tertutup, Ini yang Disampaikan
"Untuk kegiatan vaksinasi dari pemerintah sudah selesai dilaksanakan. Tetapi kami juga menunggu vaksin yang untuk bulan Februari, kami masih menunggu," ujarnya.
Sementara Pasar Hewan Imogiri, akan segera dibuka kembali. Penutupan pasar sebagai upaya menekan penularan PMK. "Khusus untuk penutupan Pasar Hewan Imogiri diakhiri. Dan nanti tanggal 11 Februari 2025 sudah dibuka," ujarnya. (Roy)