KRjogja.com - BANTUL - Angka kejadian bencana di Bantul selama awal Januari hingga Selasa (11/3/2025) yang tercatat di Pusdalops PB BPBD Kabupaten Bantul meliputi tanah longsor 43 kejadian, erosi 10 , angin kencang 9, pohon tumbang 39, pohon patah 8, bangunan roboh 4 dan kebakaran 13 kejadian.
Kejadian tersebut termasuk Selasa (11/3/2025) saat cuaca ekstrim terjadi hujan lebat disertai angin kencang mengakibatkan 13 titik pohon tumbang dan 3 tanah bergerak tersebar di wilayah Kapanewon Kasihan, Pleret, Bantul, Pundong, Imogiri dan Banguntapan.Objek terdampak rumah, akses jalan, jaringan listrik, fasilitas umum dan lainnya.
Baca Juga: Nasmoco Bazaar Festival, Tawarkan Banyak Keuntungan
Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanta ST MT mengatakan, dengan seringnya kejadian bencana di Bantul tersebut pihaknya siaga 24 jam untuk kesiapan penanganan dan assesment, yang melibatkan sumberdaya BPBD Bantul, PLN, FPRB setempat, komunitas relawan PB, warga setempat, lembaga terkait dan lainnya.
"Tetapi karena keterbatasan personel ,sehingga penanganan dan assesment dilakukan dengan skala prioritas, didahulukan mana yang lebih penting. BPBD juga sering ada permintaan bantuan dari masyarakat untuk perampasan pohon, ya kami sanggupi, tetapi harus antri," kata Agus.
Baca Juga: Bupati Sleman Lakukan Misi Penyelamatan PSS, Temui Pemilik dan Manajemen ke Jakarta
Sementara Satriya Wicaksono mewakili warga Glondong Tirtonirmolo Kasihan Bantul mengaku was- was karena di pinggir jalan Yogya - Bantul, tepatnya di sebelah selatan jembatan Winongo terdapat deretan pohon besar yang rawan roboh atau tumbang. Seperti Selasa (11/3/2025) sudah ada satu pohon yang roboh, sebelumnya ada dahan patah yang menimpa kios bensin dan warung angkringan.
"Jika tidak ada pemangkasan akan membahayakan pengguna jalan di Jalan Yogya-Bantul," keluhnya.
Sedangkan FPRB Kalurahan Tirtonirmolo Selasa (11/3/2025) melakukan evaluasi pohon tumbang yang menimpa rumah warga di Rogocolo.(Jdm)