KRJogja.com - BANTUL - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul terus meningkatkan pengawasan lalulintas hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha. Bahkan dibentuk Satuan tugas (Satgas) untuk melakukan pengawasan disetiap pasar hewan dalam upaya mencegah penyakit antrak menjangkiti hewan kurban.
Sementara sekretaris Komisi B DPRD Kabupaten Bantul, Dodi Purnomo Jati menyambangi Kelompok Ternak Sapi Sidodadi Dusun Krajan Kalurahan Poncosari Srandakan Bantul. Politisi Partai PDI Perjuangan tersebut ingin memastikan kondisi sapi selalu terjaga kesehatannya.
Baca Juga: Ini Dia 7 Drama Korea yang Paling Banyak Ditonton di Indonesia
Selain itu juga memotivasi pengurus kelompok untuk menjaga kebersihan kandang dan selalu berkoordinasi dengan pusat kesehatan hewan setempat.
"Dalam menyongsong Hari Raya Idul Adha dan terkait dengan antraks seperti tahun sebelumnya kita dari dinas mengadakan pengawasan di pasar hewan. Termasuk pengawasan lalu lintas ternak semakin kita tingkatkan," ujar Kepala DKPP Kabupaten Bantul, Ir Joko Waluyo MSi, Minggu (27/4).
Joko mengimbau jangan mengambil ternak dari daerah endemik. Diharapkan bila membeli hewan ternak baru tidak langsung dicampur dengan yang sudah ada. Tetapi dipisah dahulu, termasuk harus dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan dari daerah asal.
Baca Juga: BMW Motorrad GS Race Series Ke 3 Yogyakarta, Kartini Modern Unjuk Kebolehan Kendarai Motor Adventure
"Kita berupaya jangan sampai ada hewan ternak di Bantul terkena antraks. Kita harus kompak untuk menjaga Bantul bebas antraks," ujar Joko.
Sekretaris Komisi B DPRD Kabupaten Bantul, Dodi Purnomo Jati juga menyambangi Kelompok Ternak Sapi Sidodadi Dusun Krajan Kalurahan Poncosari Srandakan Bantul. Dalam kegiatan sambang kelompok ternak itu, Mas Dewan Dodi memberikan imbauan kepada kelompok ternak meningkatkan kewaspadaan terkait penyakit antraks. Jangan sampai peternak dirugikan dengan adanya virus tersebut.
"Saya mengimbau kelompok ternak Sidodadi Dusun Krajan ini meningkatkan kewaspadaan terkait dengan antraks. Terus bangun komunikasi dengan pusat kesehatan hewan setempat agar selalu dipantau. Kami juga mengapresiasi dan mendorong Dinas DKPP Bantul yang sudah mengambil berbagai langkah dalam mengantisipasi jangan sampai antraks masuk ke Bantul," ujar Dodi Purnomo Jati.
Dodi mengharapkan, jika pedagang sapi, domba kambing membawa hewan ternak dari wilayah endemi dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan. "Prediksi saya ketika antraks itu masuk ke Kabupaten Bantul berpotensi merusak harga jual hewan ternak , termasuk harga daging di Bantul. Yang terkena imbas adalah peternak sapi ataupun kambing bahkan domba," ujar Dodi.
Ketua Kelompok Ternak Sapi Sidodadi Dusun Krajan Kalurahan Poncosari Srandakan Bantul, Suparjiman didampingi Dukuh Krajan Kalurahan Poncosari Pagiyanta mengatakan, pihaknya berterimakasih kepada Sekretaris Komisi B DPRD Bantul, Dodi Purnomo Jati yang sudah datang langsung 'ngaruhke' kelompok ternak di Kraja.
"Trimaksih Mas Dewan Dodi sudah datang ke kandang untuk melihat kondisi peternak secara langsung. Masyarakat juga matur nuwun sudah dibantu cor blok jalan," ujar Suparjiman.
Dijelaskan, bahwa kelompok ternak sapi Sidodadi Krajan bebas penyakit antraks.
"Untuk penyakit antraks Alhamdulillah tidak ada, bahkan untuk penyakit PMK juga sudah tidak ada. Termasuk ketika wabah PMK jilid 2 kemarin Alhamdulillah di kelompok saya tidak masuk dan tidak ada sama sekali. Jadi untuk di kelompok kami dalam mempersiapkan hewan kurban Insya Allah aman dari PMK dan juga aman dari penyakit lainnya," ujar Suparjiman.