Kalau kamu sempat main ke Kampung Banaran tadi pagi, suasananya tak ubahnya seperti festival daging tahunan. Tapi alih-alih panggung dan band, yang ada justru aroma sedap dari wajan besar di rumah-rumah warga. Belum lagi tawa-tawa ringan yang bersahutan dari mulut para relawan kurban.
Begitulah kurban di kampung kecil ini. Sederhana, tapi penuh makna.
Semoga semangat gotong royong dan berbagi ini terus hidup, tak hanya saat Iduladha, tapi juga dalam keseharian. Karena seperti kata pepatah lama, "Mangan ora mangan sing penting kumpul." Tapi ya kalau bisa sih, mangan daging kurban bareng-bareng, lebih afdol. (Gusgit)