Krjogja.com - BANTUL - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menjadi pembicara kunci dalam pembukaan Inkubasi Bisnis Pelaku Pariwisata di Kawasan Borobudur yang dilaksanakan di UMY Student Dormitory Ballroom, Sabtu (19/7/2025). Kegiatan yang telah memasuki tahun ketiga tersebut merupakan kerjasama Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BOB) dan Muhammadiyah Center for Enterpreneurship and Business.
Dalam momen tersebut Zulhas memborong produk dari para peserta inkubasi yang dipamerkan di selasar Ballroom. Masing-masing tenant yang memamerkan produk hasil kreativitas dari Kulonprogo, Purworejo dan sekitarnya diborong Rp 300 ribu serta penjualnya diberikan bonus.
Zulhas mengapresiasi kolaborasi pemerintah dengan kampus untuk membangun ekosistem UMKM yang baik. Pengembangan enterprenurship dikatakannya sangat penting bagi bangsa, sesuai dengan arah program pemerintah.
Baca Juga: Sekar Jagad Dorong Inovasi Batik untuk Generasi Muda
"Saat ini program pemerintah utamanya pada pemberdayaan, kata kerennya enterprenurship. Bisa sinergi untuk mengembangkan berbagai sektor ya pertanian, industri, hilirisasi, manufaktur dan banyak yang lain. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, dan sangat baik ketika berkolaborasi dan didukung oleh kampus," ungkap Zulhas pada wartawan usai acara.
Sebelumnya dalam pemaparan, Zulhas sempat mensosialisasikan program pemerintah terkait Koperasi Desa Merah Putih yang nantinya digarapkan menjadi pusat ekonomi desa. Di koperasi nantinya bisa menjadi gerai sembako di desa, pangkalan LPG juga jadi agen pupuk.
"Nanti akan juga kerjasama dengan BRILink untuk memangkas lintah darat. Kemudian penyalur bantuan pemerintah, penyerap gabah petani dan apotek obat murah," tandas Zulhas.
Sementara, Direktur Utama BOB, Agustin Peranginangin menyampaikan bahwa pihaknya sudah tiga tahun berkolaborasi mendampingi mahasiswa dan masyarakat di sekitar kawasan Borobudur untuk mengembangkan produk berkualitas. Dalam pariwisata bukan hanya objek wisata yang penting, namun juga ekosistem penunjangnya.
"Produk yang dihasilkan untuk buah tangan dari destinasi wisata juga penting. Kami lakukan pendampingan baik itu produknya, kualitasnya dan tata kelola keuangan. Terpenting pula menghubungkan dengan konsumen secara kontinyu. Tahun ini, nanti akan ada matching business di kawasan wisata Tebing Breksi. Jadi tak hanya sharing tapi ada kelanjutan masuk di rantai pasok selanjutnya," pungkas Angin. (Fxh)