Wamen Pertanian Beri Pesan untuk Wisudawan Polbangtan YOMA, Jadi Brigade Pangan Penggerak di Daerah

Photo Author
- Rabu, 20 Agustus 2025 | 14:35 WIB
Wamen Pertanian Sudaryono usai mewisuda Polbangtan YOMA (Harminanto)
Wamen Pertanian Sudaryono usai mewisuda Polbangtan YOMA (Harminanto)

Krjogja.com - BANTUL - Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, menghadiri wisuda Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta–Magelang (Polbangtan YOMA) di Jogja Expo Center (JEC), Rabu (20/8/2025). Para lulusan sudah ditempatkan dalam Brigade Pangan yakni tim tenaga terlatih yang diterjunkan ke berbagai daerah, terutama kawasan luar Jawa yang berpenduduk jarang untuk mempercepat transfer teknologi budidaya dan efisiensi produksi hingga ke tingkat desa.

"Pertanian itu ilmu. Kelihatannya mudah, tetapi harus dipelajari dengan benar. Karena itu, kami menempatkan lulusan Polbangtan sebagai penggerak di lapangan, mereka melatih tenaga lokal menggunakan alsintan, memahami pengendalian hama, pestisida, pupuk dan seterusnya. Salah satu pihak yang bisa mengajarkannya adalah lulusan Polbangtan," ungkap Sudaryono.

Baca Juga: Rumput SSA Mulai Berpola dan Lebih Hijau, Siap Jadi Venue PSIM Jamu Persib

267 mahasiswa diwisuda kali ini. Mereka berasal dari rumpun pertanian dan peternakan. Dari jumlah itu, 261 lulusan berasal dari program reguler dan 6 lulusan dari jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) sebagian besar penyuluh pertanian berstatus P3K yang melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana terapan.

Sudaryono merinci, Brigade Pangan kini telah bergerak di sekitar 1.700 lokasi di berbagai daerah. Skemanya, satu tim beranggotakan 15 orang mengelola lahan hingga 200 hektare dengan dukungan alat dan mesin pertanian.

"Kami tidak menggaji mereka dengan dana pemerintah. Mereka memperoleh penghasilan dari hasil panen. Dengan skema ini, pendapatan tiap anggota bisa mencapai Rp10–20 juta per bulan. Ini sangat menjanjikan, terutama di luar Jawa," lanjutnya.

Baca Juga: Segera Tahap Lelang KJPP Data dan Nilai Aset eks PT Sritex

Menurut Sudaryono, Polbangtan YOMA diposisikan sebagai center of excellence vokasi pertanian di bawah Kementerian Pertanian. Namun penguatan SDM pertanian tidak hanya bertumpu pada Polbangtan.

"Sumber daya manusia pertanian juga lahir dari fakultas-fakultas pertanian di berbagai universitas. Semuanya akan kami sinergikan di bawah Kementerian Pertanian. Targetnya tunggal: meningkatkan produksi nasional dan menyejahterakan petani," tambahnya.

Ia menambahkan, penugasan lulusan dalam Brigade Pangan sekaligus menjawab kebutuhan percepatan adopsi teknologi budidaya di daerah yang sebelumnya minim kapasitas. Sudaryono juga menekankan pentingnya pendidikan sebagai eskalator sosial, seraya mengapresiasi jalur RPL yang membuka kesempatan peningkatan kualifikasi bagi penyuluh.

"Lulusan Polbangtan kami dorong menjadi pemimpin kelompok menggalang masyarakat lokal, membentuk kebiasaan bertani yang benar, dan memastikan efisiensi. Saat produksi meningkat dan biaya menurun, dampaknya langsung terasa pada kesejahteraan petani. Ada yang dulu lulusan SMA lalu melanjutkan lewat RPL hingga meraih sarjana terapan. Ini membuktikan jalur vokasi kita hidup dan relevan, serta membuka mobilitas karier bagi tenaga penyuluh yang sudah mengabdi di lapangan," tandasnya.

Di sisi lain, Sudaryono juga mendorong para lulusan untuk tidak semata menjadi pencari kerja. Para lulusan juga bisa menjadi pencipta lapangan kerja di sektor agro.

"Banyak lulusan Polbangtan sudah berwirausaha, ada yang ekspor, pengolahan, budidaya, hingga peternakan. Negara kita tanahnya subur dan manusianya rajin jadi tugas kita memperluas ilmu agar daya saing pertanian naik," tandasnya.

Sementara, Direktur Polbangtan YOMA, R. Hermawan, S.P., M.P., menegaskan wisuda bukan sekadar seremoni akademik, melainkan penanda lahirnya generasi muda pertanian yang siap menjadi motor penggerak pembangunan di lapangan. Dari total wisudawan, sebanyak 201 orang berhasil lulus dengan predikat cumlaude berasal dari 24 provinsi, termasuk Papua dan Kalimantan Utara.

"Hari ini bukanlah akhir perjuangan, tetapi titik awal pengabdian saudara di masyarakat. Khusus bagi alumni program RPL yang sebagian besar adalah penyuluh pertanian, kami berharap saudara tidak sekadar memenuhi persyaratan administratif, tetapi juga menjadi agen perubahan yang signifikan di lapangan," imbuh Hermawan.

Hermawan mengungkap, 65 wisudawan sudah merintis usaha di sektor pertanian, sementara 42 lainnya diterima bekerja di perusahaan nasional, seperti PT Petrokimia Gresik, PT Medion Farma Jaya, PT Mustika Jaya Lestari, First Resources Group, hingga PT Permodalan Nasional Madani. Enam wisudawan juga menerima dukungan Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) berupa modal usaha Rp35 juta. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X