Jembatan Pandansimo Segera Dibuka, Dispar Bantul Ambil Kebijakan Penting

Photo Author
- Minggu, 14 September 2025 | 18:10 WIB
‎Dodi Purnomo Jati (kiri) melihat jembatan Pandansimo sebagai akses utama  menuju objek wisata Bantul.  (Sukro Riyadi)
‎Dodi Purnomo Jati (kiri) melihat jembatan Pandansimo sebagai akses utama menuju objek wisata Bantul. (Sukro Riyadi)



‎Krjogja.com - BANTUL - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul tengah berproses memindahkan Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) masuk objek wisata di pantai selatan Bantul.

Hal tersebut mendesak dilakukan menyusul bakal beroperasinya Jembatan Pandansimo pertengahan September 2025 ini. Sementara Komisi B DPRD Kabupaten pemindahan TPR mendesak segera dilakukan.

Baca Juga: Hadapi Berbagai Tantangan Pariwisata, Lulusan PT Harus Dibekali Kemampuan Relevan dan Berdaya Saing Global

‎‎Kepala Dispar, Kabupaten Bantul, Saryadi SIP MSi, Minggu (14/9) mengatakan, bila Jembatan Pandansimo dibuka dihari tersebut seluruh TPR akan pindah ke sisi selatan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) kecuali untuk TPR Induk Pantai Parangtritis.

‎"Untuk sementara kita akan gunakan TPR darurat sebab TPR permanen hingga saat ini belum dibangun," ujarnya.

‎‎Menurut Saryadi, TPR darurat bakal dibangun di Pantai Pandansimo, Pantai Baru, Pantai Kuwaru, Pantai Cangkring, Pantai Goa Cemara, Pantai Pandansari, Pantai Samas dan Pantai Depok. Selain itu, tengah direncanakan tambahan TPR darurat di JJLS menghubungkan Pantai Depok dengan Jalan Parangtritis.

Baca Juga: Hadiri Acara Bawaslu Klaten, Aria Bima Sebut Keunikan Demokrasi Indonesia

‎"Artinya TPR Induk masih difungsikan, karena Kelok 23 akan dioperasionalkan tahun 2026 mendatang. Selain itu, masih dimungkinkan ada tambahan TPR di sisi timur Pantai Parangtritis untuk mengantisipasi pengunjung yang masuk dari Gunungkidul ke Pantai Parangtritis atau pantai selatan lainnya," ujarnya.

‎Saryadi mengatakan, terkait pembangunan TPR Induk Parangtritis yang baru sekarang hampir rampung 100 %. ‎"Untuk sementara wisatawan yang melalui jalan Parangtritis penarikan retribusi masih di TPR Induk Parangtritis ," jelas Saryadi.

‎‎Sekretaris Komisi B, DPRD Bantul, Dodi Purnomo Jati SE MAP mengatakan, salah konsekuensi dibukanya Jembatan Pandansimo mesti ditindaklanjuti dengan pembangunan TPR darurat di sisi selatan JJLS terutama yang menuju objek wisata.

Bila tidak segera dibuat TPR darurat, Bantul berpotensi kehilangan pendapatan asli daerah atau PAD dari sektor wisata dalam jumlah banyak.

‎"Kalau saat ini pembangunan TPR permanen masih dalam proses, mau tidak mau harus segera dibuat TPR darurat jika Jembatan Pandansimo dibuka," ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.

‎Dengan dibukanya Jembatan Pandansimo, Dodi berharap, objek wisata pantai selatan Bantul sisi barat terdongkrak. Meski begitu, perlu terobosan yakni adanya ikon pantai dibangun. ‎"Perlu dibangun ikon-ikon yang menunjukkan nama pantai agar jadi daya tarik wisatawan berkunjung," jelasnya.

Terlebih, Pantai Baru bakal jadi kampung nelayan merah putih. Dengan demikian bakal mendongkrak kunjungan wisatawan. ‎Diejelaskan, dipastikan dengan dibukanya Jembatan Pandansimo bakal tumbuh banyak pelaku UMKM.

Sehingga sejak awal harus ada penataan dengan harapan tidak terjadi kesemrawutan lalu-lintas di sekitar Jembatan Pandansimo jangan sampai menimbulkan potensi kecelakaan lalulintas. (Roy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X