Krjogja.com, BANTUL - Bank Sampah SS Sido Resik Cembing Trimulyo Jetis Bantul mulai menerapkan ”Smart Waste Manajemen”, yaitu Inovasi Pengolahan Sampah Mandiri . Hal ini setelah mereka mendapatkan sosialisasi dari Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (Unjaya) melalui tim dosen dan mahasiswa.
“Dengan ”Smart Waste Manajemen”, Bank Sampah SS Sido Resik tidak hanya menjadi solusi lingkungan, tetapi juga sarana pemberdayaan ekonomi desa melalui pemanfaatan sampah yang lebih inovatif dan produktif,” ungkap David Sulistiyantoro SE MAcc Ak CA, Dosen Unjaya yang juga Ketua Pengabdi.
Baca Juga: Memimpin Adalah Seni Membangun Warisan
Dalam siaran pers yang diterima kemarin dijelaskan, melalui kegiatan ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan teknologi baru, tetapi juga pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola sampah secara lebih produktif. Sinergi ini diharapkan dapat memberi dampak nyata bagi lingkungan dan perekonomian desa secara berkelanjutan dan menunjang ketahanan nasional di masyarakat.
Pada Sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Smart Waste Manajemen: Inovasi Pengolahan Sampah Mandiri , juga menghadirkan narasumber Gerlan Haha Nusa SE MAcc (Dosen Akuntansi Unjaya) dengan materi “Monitoring dan Evaluasi Program Smart Waste Manajemen” dan Gilang Argya Dyaksa MEng (Dosen Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma) dengan materi “Penerapan Teknologi Tepat Guna: Rotary Dryer, Mesin Perajang Plastik, dan Magobox”. Acara dihadiri dihadiri Lurah Trimulyo Drs H Jauzan Sanusi MA dan Ketua Badan Permusyawaratan Kalurahan (Bamuskal) Trimulyo, Bapak Jarwa Santosa.
Baca Juga: Hormati Hukum Lurah Tegaltirto, Bupati Sleman Tugaskan OPD Dampingi Kalurahan Kelola TKD
Pada kesempatan ini tim pengabdi Unjaya memperkenalkan tiga unit Teknologi Tepat Guna (TTG), yaitu Rotary Dryer, alat pengering sampah untuk mengatasi masalah sampah basah, Mesin Perajang Plastik, untuk meningkatkan nilai ekonomi sampah anorganik dan Magobox EM4 Organik, untuk mengolah sampah organik menjadi kompos.
"Program ini didanai menggunakan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat tahun anggaran 2025."(Fie)