Krjogja.com - BANTUL - Di Kabupaten Bantul , pertanian menjadi sektor prioritas pembangunan. Sehingga kami memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para petani dan Gapoktan yang telah berinisiatif untuk bekerjasama mengembalikan kejayaan tanaman tebu di di Kabupaten Bantul.
Ungkapan tersebut disampaikan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam kegiatan tanam perdana tebu Kelompok Tani Ngudi Mulyo, Donotirto Bangunjiwo Kasihan Bantul.
Baca Juga: BOB Gandeng Influencer Dorong Publikasi Pariwisata Berkelanjutan di Era Digital
Menurut Bupati Bantul, program ini juga mendukung hilirisasi pertanian yang sedang digaungkan oleh pemerintah pusat.
"Seperti yang kita ketahui bersama , Indonesia pernah menjadi eksportir terbesar komoditas gula. Kabupaten Bantul sendiri pada tahun 1930 juga menjadi produsen gula yang cukup besar, dan terbukti dengan banyaknya pabrik gula di wilayah Bantul.
Dikatakan, tanaman tebu merupakan satu komoditas yang bermanfaat dan menguntungkan. Hal ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul yang memang disangga oleh sektor pertanian.
Baca Juga: 9 Pemain Persebaya Tahan PSBS Biak di Maguwoharjo
Sementara Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Heru Tri Widarto mengatakan, bahwa dari target 100 hektar lahan tebu di Kabupaten Bantul saat ini sudah mencapai 71 hektar yang ditanami. Sehingga dirinya meyakinkan para petani untuk mengikuti program tanam tebu.
"Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah hadir untuk mendukung program tanaman tebu ini. Subsidi pemerintah untuk kegiatan bongkar ' ratoon' kurang lebih Rp 14 juta, yakni untuk pembelian benih Rp 10 juta dan untuk pengolahan tanah Rp 4 juta. ( Jdm )