Krjogja.com - BANTUL - Penggerak Kalurahan Anti Politik Uang (APU) Kalurahan Murtigading Sanden Bantul menggelar Refleksi 97 tahun Sumpah Pemuda dengan mengusung tema "Pemuda Pemudi Bergerak Indonesia Bersatu" di Joglo Mbah Kranggan Jalan Kranggan Utara, Peciro Murtigading Sanden.
Acara diikuti lebih dari 50 tokoh masyarakat dan Karang Taruna . Sementara nara sumber yang dihadirkan, Novita Pristiani Dewi S.ST, Kepala Bidang Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan (Poldagri dan Ormas) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bantul dan Muhammad Hima SIP, dari Komite Independen Sadar Politik (KISP) DIY. Bertindak sebagai moderator adalah Fauzi AN dari tim APU.
Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-40, BPPM Balairung Helat Seminar Nasional
Ketua Tim Penggerak APU Kalurahan Murtigading, Asmadi menyampaikan , kegiatan bertujuan untuk memutus mata rantai politik uang dengan mengajak anak muda terlibat aktif dalam hal ini adalah anggota Karang Karuna.
"Jadi semangat anti politik uang ini kami harapkan juga mendapat dukungan serta peran serta anak muda. Kita perlu melakukan pencegahan pembusukan demokrasi sehingga para anak muda melandasi tindakannya berdasar agama dan sesuai dasar negara,"kata Asmadi.
Dengan gerakan anti politik uang,lanjutnya maka demokrasi yang akan datang adalah demokrasi yang baik. Adapun APU Murtigading lahir tahun 2016 dan menjadi pioner bahkan pertama di Indonesia.
Baca Juga: Biasakan Anak Bersihkan Kulit dengan Gembira
Novita dalam paparannya mengatakan, jika seseorang mau menerima imbalan uang atau terlibat politik uang maka sesungguhnya nilai tersebut sangatlah murah dibandingkan kepentingan ke depan .
"Maka gerakan yang digagas oleh Kelurahan Murtigading dengan APU sangatlah positif dalam rangka melawan politik uang di masyarakat,"katanya.
Saat ini di Kabupaten Bantul sendiri sudah ada 18 Kalurahan yang mendeklarasikan APU. Diharapkan dengan demikian kualitas politik di Kabupaten Bantul akan semakin baik. (Jdm)