"Merdeka, NKRI harga mati," ujar Lugiman mengajak para peserta meneriakkan yel-yel di sela dirinya tampil menjadi pembicara. Banyak cerita kenapa dirinya bisa terjerumus, namun yang jelas, ketika berada dalam tahanan di Jakarta, ingat sama keluarga. Dan selalu mendoakan agar keluarga di Yogyakarta baik-baik saja.
Lugiman, eks napiter yang sudah kembali ke masyarakat, meneriakkan yel yel setia NKRI (Foto: Istimewa)
Dari pengalaman pahitnya menjadi narapidana terorisme, mengingatkan kepada peserta jangan sampai keluarga, teman dekat, atau siapapun terjerumus dalam jaringan terorisme. Dirinya sendiri tidak menyangka kenapa terjurumus. Karena awalnya hanya ingin mencari kebaikan hidup, yakni ingin meningkatkan keimanan, dengan belajar mengaji.
Tetapi ternyata masuk dalam kelompok pengajian yang terkait dengan jaringan terorisme. Sampai kemudian dirinya dibaiat.
Djuli Sugiarto mengungkapkan upaya untuk pencegahan paparan ajaran terorisme terus dilakukan oleh Kesbangpol DIY. Yakni dengan mengajak masyarakat untuk ikut melakukan pencegahan. Dalam kesempatan itu, para pembicara bersama-sama peserta dialog menyatakan kesetiaan pada NKRI. Untuk bersama sama terhindar dari kemungkinan upaya mengajak dalam kelompok radikal dan terorisme. (*)