bantul

Sistem Kelola Sampah TPS3R KUPAS Kalurahan Panggungharjo Hadir Beri Solusi

Sabtu, 12 Agustus 2023 | 20:00 WIB
Petugas sedang membersihkan residu sisa pilah di TPS3R KUPAS Panggungharjo.

Krjogja.com - BANTUL - Kalurahan Panggungharjo Bantul seolah menolak untuk disamakan dengan wilayah lain di DIY yang sedang ramai karena persoalan sampah. Melalui pembangunan fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse and Recycle (TPS3R) KUPAS yang telah dibangun sejak tahun 2013, sampah di kalurahan ini telah diolah dan dipilah dengan baik.

Sisa sampah yang masuk ke shelter TPS3R hanya berupa sampah. Sebalumnya sampah telah dipilah dari rumah tangga dan juga pasokan dari pemulung yang tentunya memiliki nilai jual.

Seperti diketahui, Yogyakarta saat ini sedang menghadapi darurat sampah untuk tiga wilayah yaitu Kapanewon Sleman dan Sleman, serta Kotamadya Yogyakarta. Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan telah mencapai kapasitas maksimalnya dan sampah sudah mulai menumpuk di berbagai sudut kota.

Baca Juga: Cerita Anak KKN UGM Ditangisi Warga Desa di Wakatobi Saat Hendak Pulang

Efektifitas TPS3R menjadi sedemikian signifikan karena dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pebuangan akhir (TPA), terutama disaat tempat itu sudah kelebihan kapasitas. Oleh karena itu pengembangan TPS3R yang dikembangkan di Kalurahan Panggungharjo sebetulnya dapat dijadikan alternatif solusi untuk mengatasi masalah sampah di Yogyakarta yang dapat direplikasi di daerah lainnya.

“Pembangunan TPS3R bersama para mitra, telah berhasil mengelola sampah dari 2000 rumah tangga di Panggungharjo. Sampah yang kami kelola diolah menjadi kompos, pupuk cair dan dipilah menjadi material daur ulang selanjutnya dengan industri daur ulang. Operasional TPS3R kami juga bisa menciptakan lapangan kerja baru bagi 33 orang,” kata Lurah Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi.

Baca Juga: Menjanjikan Lolos CPNS, Oknum Anggota Dewan Dipolisikan

Ia mengungkapkan TPS3R KUPAS telah berhasil mengurangi sampah yang dibuang ke TPST Piyungan sebesar 80%. Diungkapkannya jika ini bisa dikembangkan oleh TPS3R lain, maka dapat mengurangi beban TPA secara signifikan.

“Kami bergerak bersama dengan pemerintah daerah, masyarakat dan beberapa pihak lainnya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah. Kami turut bermitra dengan Danone-AQUA untuk program penguatan kelembagaan, pengembangan pengetahuan tentang persampahan, kami berharap apa yang telah kami lakukan disini dapat menginspirasi daerah lain untuk membuat hal serupa sehingga kita bisa mengurangi timbulan sampah di TPA,” jelas Wahyudi

Sejak TPS3R KUPAS berdiri tercatat telah berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat, menjaga lingkungan hidup, meningkatkan kesehatan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Semua aksi kecil menjadi bermakna. Penting sekali untuk pengelolaan sampah dimulai dari sumbernya. Semua pihak diharapkan memiliki kesadaran dan berkontribusi untuk mengelola sampahnya.

“Secara berkala koordinasi kami lakukan dengan DLH Kabupaten maupun Daerah, kami sadar bahwa persampahan adalah tanggung jawab bersama. Kami yakin bahwa dengan kolaborasi yang baik, masalah sampah di Yogyakarta dapat diatasi,” tegas Kades Wahyudi.

Baca Juga: Alasan PWNU Tolak Lima Hari Sekolah di Madrasah

Warga Panggungharjo, Sri Hastuti yang juga pelanggan TPS3R KUPAS mengatakan keberadaan TPS3R ini manfaatnya besar. “Perubahan perilaku terlihat jelas, kalau kami ada kegiatan di rumah warga, tuan rumah gak perlu terlalu repot. Tamu pulang membawa sampahnya masing-masing, apalagi yang bernilai seperti botol atau gelas plastik. Warga disini secara bertahap sudah sadar bahwa sampahku adalah tanggung jawabku,” katanya.

Halaman:

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB