bantul

Teater Musikal Niskala Nawasena Berlangsung Megah di ISI Yogya

Minggu, 27 Agustus 2023 | 12:20 WIB
Salah satu adegan Pertunjukan Teater Musikal "Niskala Nawasena" yang dihelat Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogya berkolaborasi dengan dosen-mahasiswa prodi lainnya (Juvintarto)

Krjogja.com - Yogya - Pertunjukan Teater Musikal "Niskala Nawasena" mendapat sambutan antusias pengunjung yang memenuhi Laboratorium Seni Kampus ISI di Sewon, Bantul, Jumat (25/8) malam. Pertunjukan ini dalam rangkaian Dies Natalis ISI Yogya ke-39 hasil kolaborasi dosen dan mahasiswa antar prodi berlangsung kolosal dan megah dengan menggabungkan unsur teater, tari, musik etnik, musik modern, pedalangan, dan animasi.

"Alhamdulillah cukup banyak penonton, menunjukkan di masa mendatang kita akan coba terus-menerus untuk memasyarakatkan seni yang ada yang diciptakan oleh teman-teman mahasiswa, dosen, dan civitas akademika di ISI Yogya menjadi sebuah sajian yang menarik," ucap Rektor ISI Yogyakarta Prof Dr Drs Timbul Raharjo MHum. dalam sambutannya.

Baca Juga: Manfaatkan Fitur Shopee Live, Penjualan Brand Lokal ini Naik 16 Kali Lipat

Disebutkan seni dalam ranahnya memiliki fungsi masing-masing,i sebagai pemuas batin saja tetapi juga ada seni yang dipakai untuk masyarakat, juga seni yang dipakai untuk kehidupan. "Seni seni yang diciptakan di ISI Yogyakarta adalah seni seni yang kreatif, inovatif, yang nanti akan dibawa sebagai kepuasan batin juga sebagai seni populer yang bisa menghidupi pelaku seni atau sebagai daya kreatif dan menjadi industri kreatif," jelasnya.

Ke depannya, lanjut Rektor, ISI Yogyakarta akan menjadi sebuah institusi yang tidak hanya meminta uang pemerintah, tetapi bagaimana kita bisa mengembangkan institusi ini menjadi sebuah Badan Layanan Umum atau BLU. "Bentuk-bentuk kesenian seperti ini, bisa dibawa ke masyarakat, bisa dinikmati oleh masyarakat dengan sistem dan aturan yang dipakai didalam BLU itu sendiri.

Baca Juga: Fungsi Pemberdayaan Masyarakat, Pesantren Harus Lahirkan Mujahid Ekonomi

Niskala Nawasena menampilkan cerita kolosal dengan tema yang lekat dengan masyarakat demokrasi modern. Naskah Niskala Nawasena ditulis dan disutradari oleh Rano Sumarno MSn, penata lagu oleh Puput Pramuditya MSn, penata iringan Warsana MSn, penata tari Galih Suci Manganti MA dan penata wayang oleh Aneng Kiswantoro MSn.

Mengisahkan perjuangan anak muda dalam merebut kembali kerajaan Dwipantara setelah dikudeta oleh para pemberontak dibawah pimpinan Ahengkara. Raja Adhikara yang terusir ke dalam hutan harus berjuang dengan luka panah di dadanya. Sementara Ratu Buana tersandera di dalam istana sebagai tahanan. Niskala mengatur siasat dengan pasukan yang tersisa untuk merebut kembali kedaulatan.

"Kisah Niskala Nawasena juga merupakan metafora dari permasalan bangsa Indonesia saat ini. Raja Adhikara sebagai gambaran amanat kemerdekaan terus terancam oleh gangguan perpecahan, radikalisme, multi krisis, dan dekadensi moral yang digambarkan dengan sosok antagonis tokoh Ahengkara," jelas Rano Sumarno.

Baca Juga: UAD Lepas 27 Mahasiswa Peraih Beasiswa IISMA, AIMS dan 'U to U'

Bila ancaman-ancaman itu terus dibiarkan, maka bukan tidak mungkin negeri ini akan tercerai berai menjadi bagian-bagian yang terpecah seperti gambaran Ratu Buana yang menjadi tawanan Ahengkara. "Maka dibutuhkan perlawanan untuk menyelamatkan bangsa dari segala kehancuran," jelasnya

Sedang Niskala adalah gambaran sosok sang generasi emas, anak muda pewaris bangsa memimpin perlawanan dengan tekad merebut kembali kemerdekaan yang hakiki. "Karena semua generasi muda bangsa ini adalah Niskala yang berjiwa kuat, dan Nawasena yang berpandangan masa depan yang cerah," teganya. (Vin)

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB