Krjogja.com, BANTUL - Pemerintah Kabupaten Bantul belum berencana menaikkan tarif tiket retribusi masuk objek wisata pantai selatan (pansela) tahun depan. Salah satu pertimbangannya, sektor wisata yang selama ini jadi tumpuan masyarakat belum sepenuhnya pulih. Sehingga ketika tarif naik dikhawatirkan anjloknya kunjungan wisatawan.
"Begini, biro perjalanan itu kan semua serba dihitung menggunakan kalkulator. Misalnya naiknya Rp 5.000 per orang, tentu ada pertimbangan justru akan mengalihkan kunjungan ke objek di luar Bantul. Karena berwisata ke pantai di selatan Bantul itu mahal," ujar Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih, Senin (28/8/2023).
Halim mengatakan, sejumlah pertimbangan lain diambil diantaranya, pasca pandemi ekonomi masyarakat belum kokoh seperti sebelumnya. Sehingga tiket retribusi objek wisata dinaikkan dikhawatirkan kunjungan wisatawan berkurang.
Baca Juga: Imam Bayu Nugroho Pimpin PCM Jetis Kota Yogyakarta
Ketika kunjungan wisatawan anjlok karena biro perjalanan mengalihkan ke destinasi di luar Bantul. Dampaknya pertama kali yang merasakan pelaku jasa pariwisata di Bantul dengan adanya penurunan pelanggan hingga pendapatan. Dengan pertimbangan itu Pemkab Bantul memilih supaya ekonomi pulih dahulu.
"Biar saja pendapatan asli daerah belum meningkat. Tetapi jumlah wisatawan meningkat sehingga kesejahteraan masyarakat Bantul naik. Terpenting masyarakat sejahtera dulu, kita mengalah dalam hal PAD dari sektor pariwisata," ujarnya.
Halim mengatakan, dengan beroperasinya Jembatan Kretek 2, terkait dengan rencana menaikkan PAD. Salah satu langkah yang ditempuh dengan memindahkan Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) di selatan ruas Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) atau disetiap pintu masuk objek wisata.
Baca Juga: Peringati Sebelas Tahun Keistimewaan DIY, Bambanglipuro Gelar Budaya
Keberadaan TPR saat ini sebenarnya kurang tepat. Lokasinya berada di jalan umum, selain wisatawan masyarakat juga melalui TPR tersebut.
"Hingga saat ini masih dikaji. Apakah akan dibuat TPR disetiap pintu masuk atau hanya TPR yang sekali masuk tetapi bisa menikmati seluruh objek wisata pansela. Jadi ini tidak sederhana dan butuh kajian lebih detail di lapangan," ujarnya. (*)