Krjogja.com, BANTUL - Berbagai cara ditempuh untuk menyiasati problematika sampah di tengah masyarakat. Mulai dari pemilahan sampah dari sumbernya, hingga pengolahan limbah rumah tangga tersebut menjadi barang bernilai ekonomis tinggi.
Bahkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Dusun Mantub Kalurahan Baturetno Kapanewon Banguntapan Bantul sejak beberapa waktu lalu sudah melakukan pemilahan sampah. Sehingga bisa dijadikan magot dan menjadikan barang bernilai ekonomis tinggi.
"Sejak tiga tahun lalu, sebelum Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan ditutup, termasuk sebelum instruksi Bupati terkait pilah sampah dari rumah. KSM Mantup sudah melaksanakan pemilahan," ujar Lurah Baturetno Banguntapan Bantul, Sarjoko, Rabu (8/11/2023).
Sarjoko mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan kepada seluruh warga jika sampah mesti dipilah dari rumah. "Kalurahan Baturetno mendukung penuh program Bantul Bersama tahun 2025. Instruksi Pak Bupati sudah kami laksanakan, program pilah sampah sudah jalan," jelasnya.
Mekanismenya, petugas mengambil sampah yang sudah dipilah untuk dibawa ke KSM Mantup. "Disana tinggal mengolah dan sudah berjalan, walaupun mesinnya kecil. Terima kasih Pak Bupati melalui kantor Dinas Lingkungan Hidup saya kemarin dapat bantuan conveyor dan mesin pencacah. Sudah kami laksanakan untuk digunakan untuk memenuhi kebutuhan KSM pengelolaan sampah di Mantup," jelasnya.
Dijelaskan, program pilah sampah di Baturetno diharapkan bisa dikembangkan di wilayah lainnya. Meksi begitu, Sarjoko menyadari meski program pilah sampah sudah berjalan, tetapi belum sempurna dan masih perbaikan.
"Di KSM Mantup itu ada kolam ikannya dan juga tempat untuk membuat magot," jelas Sarjoko. (*)