bantul

Pancasila dan Bulan Ramadhan, Warga Bantul Kupas Korelasinya Bareng Ibnu Mahmud

Rabu, 13 Maret 2024 | 09:41 WIB
Sosialisasi 4 pilr implementasi Pancasila di Bulan Ramadhan. (Harminanto)


Krjogja.com - BANTUL - Lebih dari 150 warga masyarakat Bantul mengikuti sosialisasi empat pilar bertema Pancasila dan Ramadhan bersama Ibnu Mahmud Bilaludin, Selasa (12/3/2024) kemarin. Dibahas korelasi antara Pancasila sebagai falsafah negara dengan bulan Ramadhan yang kini sedang dijalani umat Islam di seluruh tanah air.

Ibnu Mahmud menyampaikan bahwa Ramadhan bulan yang sangat tepat untuk menerapkan dan menjalankan 5 sila yang ada di Pancasila. Ada relevansi nilai-nilai Pancasila dengan spirit Ramadhan menurut Ibnu.

"Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Bukankah puasa itu merupakan wujud ibadah kepada Yang Maha Esa? Sila pertama bisa kita maknai bahwa puasa menggembleng manusia untuk ajeg dalam mengemban misi membangun peradaban dunia sebagai wakil Tuhan di bumi, khalifah fil-ardhi. Perjuangan menebarkan welas asih selama puasa Ramadhan contoh peneladanan ketauhidan dengan penuh ketakwaan," ungkapnya pada wartawan dalam siaran tertulis, Rabu (13/3/2024).

Baca Juga: UMKM Gaspol Naik Kelas

Kedua, menurut Ibnu sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab juga memiliki korelasi yakni bagi orang yang berpuasa tercerminkan dalam pembumian kreatif hablu min-Allah kehambaan dengan hablum min an-nâs, khalifah fil-ardhi. Di bulan Ramadhan umat Islam ramai-ramai melakukan kegiatan kemanusiaan wujud pengamalan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

"Wujudnya dengan melakukan sedekah sadaqah, membayar zakat fitrah dan zakat mal atas harta yang dimiliki. Kemudian, puasa dapat memancarkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan Indonesia dengan memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa ini tercermin dalam ibadah taraweh berjamaah di masjid atau kegiatan bukber dengan kegiatan tersebut terjalin silaturrahmi antar sesama tak peduli miskin kaya jabatan tinggi atau rendah cikal bakal persatuan," sambungnya.

Tak dapat dimungkiri menurut Ibnu, bahwa dengan beragamnya pembelahan sosial yang sangat plural di masyarakat, rentan terjadinya konflik. Namun, hal itu tidak akan menjadi runcing manakala yang dicari adalah simpul persamaan dan bukan perbedaan sehingga satu sama lain saling mengenal dan dapat menjaring persatuan nasional.

Dalam sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat-Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, menurut Islam berupa syura atau demokrasi. Prinsip syura merupakan dasar dari sistem kehidupan sosial dan ketatanegaraan, Q.S. Asy Syuura’: 38.

Baca Juga: Menjelajahi Keunggulan Akademik: Perjalanan ke UTeM, Malaysia

"Puasa dapat menghadirkan nilai-nilai kebijaksanaan yang bisa diimplementasikan dalam menangani persoalan-persoalan masyarakat dan kebangsaan. Kemudian puasa dapat menjadi pancaran keadilan sosial. Hal ini tercermin dari adanya ritus menunaikan zakat fitrah di bulan puasa dan Ramadan. Zakat sesungguhnya telah melaksanakan nilai-nilai pancasila yang mana bertujuan mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Zakat fitrah sebenarnya merupakan bentuk peringatan simbolik tentang kewajiban bagi anggota masyarakat untuk berbagi kebahagiaan dengan kaum yang kurang beruntung, dalam hal ini fakir miskin (duafa)," tandasnya.

Dari semua korelasi di atas, masyarakat di Kabupaten Bantul khususnya, bisa menyelami lebih dalam makna berbangsa bebarengan dengan ritual keagamaan yang dilakukan. "Ramadan dapat menjadi momen refleksi untuk memperkuat ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial," pungkas politisi PAN ini. (Fxh)

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB