Krjogja.com - BANTUL - Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat kurangnya pemahaman tentang pengelolaan, pemilahan dan pemanfaatan sampah rumah tangga. Realitas ini semakin menrgaskan betapa pentingnya tata kelola sampah rumah tangga dan dampaknya terhadap kesehatan lingkungan perlu mendapat perhatian serius.
"Mengelola sampah rumah tangga secara mandiri agar dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kepentingan lingkungan," kata Dr Abdul Choliq Hidayat MSi, dosen pembimbing Program Pemberdayaan Umat (Prodamat), Mahasiswa Magister Manajemen (MM) batch 14 Kelompok 5 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jumat (26/07/2024).
Prodramat berlangsung di Musala Babul Khoir, Kalipakis, Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul. Kegiatan ini direalisasikan Fahri Kurnia Rahma beserta anggota M Aldiansyah, Trissa Oktalina Cahyani serta dosen pembimbing Dr Fitroh Adhila SE MSi dan Dr Abdul Choliq MSi.
Sedangkan Fahri Kurnia Rahma, Ketua Pelaksana mengatakan, Prodamat bertujuan untuk mendorong agar dapat memberikan solusi alternatif dalam berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat. Termasuk permasalahan sampah rumah tangga, mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi dan sabun. "Kami harus membuat program kreatif serta solutif agar dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Prodramat kali ini melakukan pelatihan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi dan sabun pada pelatihan tersebut terdapat kerja sama Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tirtonirmolo Barat serta Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) dan warga Kelurahan Tirtonirmolo Barat sebagai pesertanya.
Narasumber pelatihan ini Dr Abdul Choliq, Norrohmah dan Hj Suprihatin. Dalam kesempatan itu, Nurrohmah mejelaskan secara detail langkah-langkah pembuatan sabun dari minyak jelantah, baik dari segi bahan, alat yang dibutuhkan, serta proses pembuatannya.
Baca Juga: Kawasan Geosite Kulonprogo Diusulkan Jadi Geopark Nasional
Hj Suprihatin dari Ranting Aisyiyah Tirtonirmolo Barat, menjelaskan, cara pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun padat. "Tak kalah pentingnya, cara pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi," ucapnya. Narasumner memberikan teori, mempraktikkan secara langsung dan diikuti para peserta untuk ikut praktik dalam pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah tersebut.
Sementara Ketua PRM Tirtonimolo Barat H Sofriyanto M SPd menyatakan, pelatihan ini sebagai manifestasi dan menjaga kesehatan jiwa fisik masyarakat, kesehatan lingkungan dan kesahatan ekonomi masyarakat."Harapannya setelah ini ada kegiatan lanjutan agar terjadi kesinambungan." harapnya. (Jay)