bantul

Hadapi Musim Penghujan BPBD Bantul Siaga Bencana

Kamis, 14 November 2024 | 12:06 WIB
Bencana kebakaran dan pohon tumbang paling banyak terjadi di Bantul. (Foto: Judiman)

KRjogja.com - BANTUL - Menghadapi musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul melakukan antisipasi dan kesiapan penanggulangan bencana yang kemungkinan timbul pada musim penghujan, seperti banjir, angin kencang maupun gerakan tanah atau tanah longsor.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Bantul. Agus Yuli Herwanta STM, Rabu (13/11/2024) kesiapan yang dilakukan BPBD diantaranya kerjasama dengan stakeholder hingga pemerintah kalurahan, kesediaan peralatan dan kesiagaan SDM , diantaranya peningkatan kapasitas FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana) dan Relawan.

Agus Yuli mengatakan, wilayah Kabupaten Bantul hampir sepanjang tahun bisa terjadi bencana. Pada musim kemarau di Bantul rutin terjadi kasus kekeringan dan kebakaran. "Bahkan pada tahun 2024 ini, menurut data di BPBD hingga akhir Oktober di Bantul terjadi 258 kejadian kebakaran," kata Agus Yuli.

Baca Juga: Mantan Rektor UGM dan Ketua Dewan Pers Prof Ichlasul Amal Tutup Usia

Bencana lain, banjir 3 kejadian, gelombang pasang dan gempa bumi masing- masing 1 kejadian, gerakan tanah 20 kejadian, angin kencang 13 kejadian dan pohon tumbang 71 kejadian.

Kesiapan yang mendesak membuat atau mengaktifkan Pos banjir, tanah longsor dan angin kencang. Dari jumlah 75 Kalurahan di Bantul ada 73 Kalurahan yang rawan banjir, tanah longsor dan angin kencang. Tetapi yang harus mempunyai Pos Penanganan Bencana ada 39 Kalurahan.

Kepala Pelaksana BPBD Bantul mengimbau kepada Pemerintah Kalurahan maupun FBRB untuk memperhatikan rumah warganya yang kondisinya kurang kuat tiang- tiang penyangganya, terutama rumah yang dibuat dengan bambu atau kayu.

Baca Juga: Korban Apartemen MPV Capai Ratusan, Pembeli Ajukan Gugatan Wanprestasi

Karena kasus rumah roboh yang pernah terjadi, ada yang bukan karena tertimpa pohon atau kena angin kencang, tetapi karena tiang rumah yang roboh memang tidak kuat menyangga atap rumah, sehingga rumahnya roboh.

"Karena itu pihak Kalurahan maupun FPRB perlu memperhatikan rumah milik warga," pungkasnya. (Jdm)

 

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB