KRjogja.com - BANTUL - Pondok Pesantren Raudhatul Jannah, sebuah lembaga yang dikenal sebagai pusat penghafal Al-Qur'an, terus menunjukkan dedikasinya dalam menciptakan keseimbangan antara pembelajaran spiritual, pemberdayaan sosial, dan keberhasilan prestasi. Pesantren ini tidak hanya menghasilkan generasi yang berakhlak mulia, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Dalam komitmennya untuk memperluas dampak sosial, Pondok Pesantren Raudhatul Jannah mengadakan berbagai program pemberdayaan ekonomi. Salah satu inovasi terbaru adalah pelatihan pembuatan Bawang Goreng, yang melibatkan ibu-ibu PKK, Kelompok Wanita Tani, serta warga masyarakat lainnya. Program ini diselenggaranan brsama pengabdian Masyarakat STP AMPTA Yogyakarta dipandu oleh ahli kuliner dari Indonesian Chef Association,(ICA), seperti Chef Yanto, Chef Made, dan Chef Purwanto. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian ekonomi warga sekitar, serta memberdayakan mereka melalui produk olahan lokal.
Koperasi Pondok Pesantren Raudhatul Jannah, yang dikelola oleh H. Hardiono, SE., mantan Kepala Dinas Perdagangan Bantul, telah mengembangkan produk unggulan yang turut mendukung keberlanjutan pesantren dan pemberdayaan ekonomi lokal. Di antaranya adalah Madu Murni NTT, Sabun Cuci Piring Cling, dan Wajik Klethik, yang kini semakin dikenal di pasar lokal.
Baca Juga: Matangkan Konsep Kurikulum Cinta dan Eco-Theology, Menag: Rawat Kerukunan
Pada kesempatan yang berbahagia, Pondok Pesantren Raudhatul Jannah mendapat kunjungan istimewa dari Ustadz Umar Budihargo, Lc., MA. (Pimpinan Pondok Pesantren Taruna Al-Qur'an) serta Syeikh Dr. Muhammad dari Madinah. Kunjungan ini tidak hanya bertujuan untuk mempererat ukhuwah, tetapi juga memberikan doa restu agar Pondok Pesantren Raudhatul Jannah semakin berkembang, baik dalam hal kesholehan spiritual, sosial, maupun prestasi santri dalam menghafal Al-Qur'an.
Pondok Pesantren Raudhatul Jannah juga dipimpin oleh para asatidz yang memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Para pengajar ini merupakan lulusan dari berbagai pesantren ternama, termasuk Gontor, dan telah terbukti mampu mendidik santri dengan serius dan optimal. Mereka tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membekali santri dengan keterampilan hidup yang bermanfaat, sehingga dapat berperan aktif dalam masyarakat.
Baca Juga: Senat Pilih Tiga Kandidat Rektor UMS 2025-2029
Beberapa hari yang lalu (Senin, 27 Januari 2025), para santri Pondok Pesantren Raudhatul Jannah juga berhasil meraih prestasi gemilang dalam berbagai lomba, khususnya dalam cabang Musabaqoh Hifdzul Qur'an. Dengan pencapaian tersebut, Pondok Pesantren Raudhatul Jannah semakin mengukuhkan posisinya sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan generasi penerus yang berkualitas dan berprestasi. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi seluruh santri untuk terus berusaha dan mencapai yang terbaik, baik dalam bidang spiritual maupun sosial.
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap masyarakat, Pondok Pesantren Raudhatul Jannah juga memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak yatim piatu sebagai bentuk kontribusi sosial yang nyata.
“Raudhatul Jannah berkomitmen untuk mencetak penghafal Al-Qur'an yang berakhlak mulia, sekaligus menjadi agen perubahan sosial yang memberi manfaat bagi umat,” ujar H. Sidiq Pramana Widagda, MM, Pimpinan Pondok Pesantren Raudhatul Jannah.(*)