Krjogja.com - BANTUL -Komunitas Kain dan Kebaya Indonesia (KKI) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Bantul menggelar fashion show kebaya yang dipadukan dengan aksi sosial berbagi takjil pada Senin (24/3/2025) di Saka Tembi, Jalan Yogya-Parangtritis. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan kebaya sebagai busana nasional sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai cara berpakaian kebaya yang sesuai pakem.
Ketua DPC KKI Bantul, Siti Haida Hutagaul, menjelaskan bahwa kebaya pernah ditetapkan sebagai busana nasional melalui Keputusan Presiden No. 18 Tahun 1972 tentang jenis-jenis pakaian sipil dan diperkuat oleh Undang-Undang No. 9 Tahun 2010 tentang keprotokolan. Namun, kini eksistensi kebaya di tengah masyarakat mulai pudar.
"Orang yang memakai kebaya sehari-hari semakin jarang. Bahkan, banyak remaja yang kurang tertarik mengenakan kebaya, padahal ini merupakan busana asli budaya kita," ungkap Siti.
Baca Juga: Hak Anak dan Transparasi Informasi Publik, Eksekutif Serahkan Empat Raperda
Lebih lanjut, ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap tren penggunaan kebaya yang semakin jauh dari pakemnya. Banyak orang mencampurkan kebaya dengan pakaian ala Barat secara berlebihan.
"Kebaya bisa dikombinasikan dengan busana modern untuk keperluan sehari-hari, tetapi tetap harus memperhatikan etika dan estetikanya. Jangan sampai berbusana kebaya tetapi memakai sepatu kets atau sepatu olahraga. Sebaiknya tetap menggunakan selop agar kesan anggun tetap terjaga," tegasnya.
Sebagai organisasi nirlaba yang berdedikasi pada pelestarian kebaya, KKI merasa bertanggung jawab untuk memberikan edukasi dan meluruskan cara berpakaian kebaya yang sesuai dengan budaya asli. Fashion show ini menjadi salah satu upaya KKI dalam nguri-uri atau melestarikan kebaya dengan benar.
Berbagi Takjil untuk Pengguna Jalan
Setelah fashion show, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian 500 paket takjil kepada pengguna jalan yang melintas di depan Saka Tembi. Aksi sosial ini merupakan wujud kepedulian KKI terhadap masyarakat yang menjalankan ibadah puasa.
Selain berbagi takjil, acara ini juga diakhiri dengan buka puasa bersama para anggota KKI dan masyarakat sekitar. Kegiatan ini semakin mempererat kebersamaan sekaligus menjadi momen refleksi untuk terus melestarikan kebaya sebagai bagian dari identitas budaya Indonesia.
Saat ini, KKI DIY telah berdiri selama lima tahun dan memiliki lebih dari 130 anggota yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk DPC Kota Yogyakarta, Bantul, Sleman, dan Kulonprogo.
Dengan adanya acara ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang tertarik untuk mengenakan kebaya dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya pada acara formal. KKI Bantul terus berkomitmen untuk menjaga tradisi dan memperkenalkan kebaya sebagai kebanggaan budaya bangsa.(*)