Krjogja.com - YOGYA - Jagad digital marketing terus berkembang seiring tuntutan pasar. Yang menarik, telah terjadi pergeseran sistem atau model pemasaran, dimana dulu hampir seluruhnya menggunakan pembayaran full transfer, saat ini justru 80-90 persen memakai sistem COD atau Cash on Delivery alias pembeli membayar pesanan mereka secara langsung kepada kurir saat barang diterima di tempat tujuan.
"COD memang memudahkan customer. Tapi seringkali seller dirugikan. Misalnya, barang sudah sampai pembeli tapi kemudian ditolak dengan berbagai alasan. Nah kondisi seperti ini yang merugikan pihak seller, kurir, maupun platform. Karena itu kami bertemu dengan para seller, untuk membahas dan mencari solusi terbaik terhadap fenomena COD ini. Apakah COD ini suatu kemajuan atau justru kemunduran di dunia digital marketing," ujar Yudha Trisna, CEO & Founder of Lincah.id dan Mohamad Iqbal, Commissioner of Lincah.id di sela 'COD Cup: Laga Merdeka 2025' yang diselenggarakan Lincah.id di JEC Mini Soccer & Cafe Yogyakarta, Sabtu (30/8/2025) sore.
"Lincah.id sebagai agregator ekspedisi dan platform digital marketing mengajak teman-teman seller untuk menyehatkan praktik COD yang rawan ketidaksesuaian. Kita bersama-sama mencari solusi yang sama-sama menguntungkan. Juga menghindari customer iseng. Yang pesen doang tap tidak membeli. Sebab, angka kejadian pembeli iseng ini cukup tinggi, memcapai sekitar 25 persen dari seluruh transaksi," papar Yudha sembari menegaskan, Lincah.id merupakan perusahaan asli Yogyakarta karena lahir dan besar di Cepit, Bantul, dan kini memiliki home base di Bantul, DIY dan Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Sultan Ingatkan Pejabat dan Pimpinan DIY Utamakan Empati dan 'Aduroso'
Mohammad Iqbal menuturkan, COD Cup: Laga Merdeka 2025 diikuti 16 tim yang merupakan seller berbagai komoditas dan produk dari berbagai daerah antara lain Jakarta, Surabaya, Lampung, dan lainnya. Sebelumnya, Lincah.id sudah sering menggelar event temu seller seperti ini, namun dalam kemasan acara yang berbeda-beda, seperti pertunjukan musik, pesta kuliner, dan sebagainya.
Fatur Huda, seller produk skincare dari Surabaya mengakui, trend penjualan COD perlu lebih ditata lagi supaya semua pihak lebih nyaman dan tidak ada yang dirugikan, baik pembeli, penjual, kurir, maupun penyedia platform.
Yudha menjelaskan, Lincah.id adalah partner penjual online yang menghadirkan pengiriman lebih mudah, hemat, dan efisien. Dengan ekspedisi terbaik, fitur canggih, dan diskon eksklusif, setiap kiriman jadi lebih cepat, praktis, dan menguntungkan.
Baca Juga: Ciptakan Inovasi Produk melalui Pemanfaatan Potensi Lokal, Hasil Panen Desa Wisata Naik Kelas
Di dunia social commerce, penjual online hidup dalam ritme serba cepat dari tarik traffic, balas chat hingga larut malam, kirim invoice, sampai kejar pengiriman sebelum cut-off. Namun, di balik layar digital yang padat, para pelaku bisnis jarang punya ruang untuk berkumpul, berolahraga, dan membangun koneksi secara langsung.
"COD Cup hadir sebagai jawaban. Acara ini menjadi wadah untuk melepas penat, mempererat relasi, sekaligus mengangkat isu penting: apakah transaksi COD merupakan langkah mundur atau justru kemajuan di era digital?," ucap Yudha.
Menurutnya, event ini bertujuan mempertemukan para business owner dari berbagai kota di seluruh
Indonesia, nenjadikan momen 80 Tahun Kemerdekaan RI sebagai semangat persatuan dan sportivitas, nengangkat isu relevan seputar transaksi COD sebagai refleksi bagi seller dan ekosistem bisnis online, mendorong kekompakan brand owner agar saling support demi kesuksesan bersama, serta menghadirkan kegiatan olahraga yang menyehatkan sekaligus mempererat solidaritas. (San)