KRjogja.com - BANTUL - Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon ‘Semar Bangun Kayangan’ dalam rangkaian peringatan HUT ke-80 SKH Kedaulatan Rakyat tahun 2025 mendapat sambutan hangat dan meriah dari masyarakat yang tinggal di dua Perumahan yang ada di Kelurahan Sitimulyo, Piyungan, Bantul yaitu Perumahan Cepoko Griya Indah (CGI) dan Perumahan Griya Mulya Asri (GMA). Karenanya, Pagelaran Wayang Kulit yang tersaji Sabtu (13/9/2025) malam dengan menghadirkan dalang muda energik penuh pesona Ki Yusuf Ansor Ganendra K dari Ngilipar, Gunungkidul tersebut, boleh dibilang ‘Pesta Rakyat CGI & GMA 2025’.
Antusias masyarakat sekitar untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit ini, cukup banyak dan mereka merasa terhibur dengan adanya kegiatan wayang kulit yang merupakan warisan seni budaya dari nenek moyang kita terdahulu. Banyaknya masyarakat yang datang, karena pementasan wayang Kulit tersebut digelar terbuka untuk umum, gratis dan ditambah lagi dengan pemasangan layar lebar yang dipasang dijalan masuk panggung pagelaran. Saat tampil Dalang Ki Yusuf Ansor Ganendra K, didukung Kelompok Karawitan Wahyu Pitutur dengan melibatkan sebanyak 6 sinden.
Baca Juga: Mengenalkan Objek Wisata Bojong Asri dengan Gelar Budaya
Pagelaran Wayang Kulit dalam rangkaian HUT ke-80 atau 10 windu SKH Kedaulatan Rakyat yang didukung Dinas Kebudayaan DIY, Dini Media Pro ditandai penyerahan wayang semar dari Koordinator panitia penyelenggara Sumadani kepada dalang Ki Yusuf Ansor Ganendra K untuk dimulai.
Taufik Ridwan dari CEO Dini Mediapro (PT Dini Media Artha) yang mewakili jajaran Manajemen PT BP Kedaulatan Rakyat mengatakan, pagelaran wayang kulit dengan menampilkan dalang Ki Yusuf Ansor Ganendra K dari Ngilipar Gunungkidul, bahwa KR memberikan support atas peristiwa kebudayaan, terlebih usia KR sudah mencapai usia 80 tahun, selalu mensuport peristiwa budaya termasuk wayangan.
“Jadi Pesta Rakyat yang ada di Perumahan CGI & GMA ini oleh panitia HUT ke-80 KR disuport sebagai aspirasi masyarakat dalam rangka mewujudkan bahwa pentas kebudayaan (peristiwa budaya), selalu menjadi perhatian dari SKH Kedaulatan Rakyat. Dalam hal ini kita sangat peduli dan ke depannya kembali mensuport acara wayangan dalam rangka 80 tahun sebagai kebiasaan di KR yang akan diadakan Sabtu (27/9) mendatang,” ujarnya.
Baca Juga: (Membaca Lagi) Gugatan Multatuli: Dari Lebak ke Ruang Sidang Hari Ini
Dia merasa yakin, para dalang muda seperti halnya Ki Yusuf Ansor Ganendra perlu didukung semua lapisan masyarakat agar jam terbangnya semakin banyak, berkualitas seperti yang telah ditunjukkan para dalang terdahulu.
Disampaikan, Pagelaran wayang kulit ini juga disiarkan secara live streaming, sehingga mendapat tanggapan masyaraakat yang menonton dari berbagai daerah di Indonesia. “Ini merupakan suatu kebanggaan dan kekayaan bagi kita karena dalang Ki Yusuf Ansor Ganendra yang masih berstatus pelajar setingkat SLTA di Gunungkidul itu, mampu nguri-uri kebudayaan berupa wayang kulit di DIY,” ujar Taufik Ridwan.
Sementara itu, Lurah Sitimulyo H Juweni SE yang membawahi wilayah perumahan CGI dan GMA menyambut baik dengan digelarnya kegiatan pagelaran wayang dalam rangkaian HUT ke-80 KR. “Perumahan CGI menjadi satu-satunya perumahan yang sering nanggap (mengadakan) pagelaran wayang kulit. Sedangkan untuk perumahan GMA yang berada di sebelah barat juga ada kelompok pengajian yang sering pula mengadakan pengajian.
Baca Juga: PARTIKELIR Gelar Konser, Luncurkan Album Perdana Sentuh Ruang Batin Pendengarnya
“Jadi bila perumahan gelem (mau) dan bisa membaur dengan penduduk kampung setempat dengan mengadakan kegiatan wayangan dan pengajian meruapakn hal yang positif. Sedangkan Kelurahan Sitimulyo sendiri dikenal dengan julukan Desa Mandiri Budaya,” ungkapnya.(Rar)