Krjogja.com - BANTUL - Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih mengajak masyarakat, agar bisa mengedepankan nilai gotong royong sebagai bagian dari penyelesaian masalah sosial. Karena tidak semua kebutuhan masyarakat harus diselesaikan oleh pemerintah. Ada hal- hal yang mestinya bisa ditangani bersama secara guyup dan rukun.
Hal tersebut disampaikan Bupati Bantul pada acara penyerahan secara simbolis bantuan sosial stimulan program pemberdayaan usaha untuk pengentasan kemiskinan ekstrem, yang digelar di Pendapa Bumi Arum Pundung Tilaman Wukirsari Imogiri Senin (15/9), melalui Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (KUKMPP) Bantul.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Imbau Peserta Waspada Modus Percaloan JHT
" Kami minta untuk semua saja, agar meninggalkan kebiasaan yang menghambat kemajuan, seperti judi online. Itu adalah kebiasaan yang menghambat kelancaran dan keberkahan dalam bekerja. Karena itu perlu perubahan perilaku dalam mendukung kesuksesan program ini," ujarnya.
Dijelaskan , bahwa pemberian bantuan ini merupakan bagian dari dua pendekatan pengurangan kemiskinan ekstrem, yakni melalui pengurangan beban konsumsi , seperti KPH, BST, BPNT dan BLT, serta pemberdayaan ekonomi.
Sementara Kepala Dinas KUKMPP Bantul Prapta Nugraha mengemukakan, program ini ditujukan untuk mendorong pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan, khususnya bagi masyarakat miskin ekstrem yang telah terdata melalui aplikasi "Sidamesra" milik Dinas Sosial Bantul.
Baca Juga: Kemenko PM Dorong Kolaborasi Pesantren, Filantropi dan Komunitas untuk Pemberdayaan Kawasan WIDURI
Di Bantul terdapat 267 keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdata , tetapi setelah dilakukan verifikasi jumlahnya jadi 262 keluarga yang memenuhi syarat dan akan menerima bantuan sebesar Rp 1.900.000 per keluarga," jelas Prapto .
Ditambahkan, syarat penerima program.ini meliputi warga Bantul yang terdaftar dalam "Sidamesra" memiliki komitmen dan visi berwirausaha, memiliki ketrampilan dasar serta bersedia menjalankan program pemberdayaan. Rata rata penerima berusia antara 15 hingga 64 tahun.
Sebelumnya Pemkab Bantul telah memberikan pelatihan sebagai bagian dari persiapan program seperti pelatihan ternak di Mangunan, manajemen usaha di Kalurahan Triharjo dan Sitimulyo. (Jdm ).