BANTUL - Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul menggelar sarasehan Dewan Kebudayaan Kabupaten Bantul sosialiasi kebudayaan 'Bantul Bumi Satriya dengan tema ' Meneguhkan 'Bantul Bumi Satriya' untuk Membangun Bantul Makmur dan Berbudaya'.
Program tersebut digelar di Sanggar Kendalisada Kebonagung Imogiri Bantul, Kamis (18/9). Hadir sebagai narasumber yakni, Anggota Dewan Pertimbangan Kebudayaan Kabupaten Bantul, Noor Janis Langga Barana SSn dengan tema Bantul Bumi Satriya, dan kekuatan daya hidup rakyat, Imam Besar Masjid Kagungan Dalem Jejeran, Kyai Jawis dengan tema nilai nilai kesatriyan Sultan Agung untuk membangun Bantul Makmur dan Berbudaya.
Sementara Irfan Afifi (Sejarawan Muda Mataram Islam) dengan tema Nilai nilai kasatriyan perang Jawa , Diponegoro Membangun Bantul Makmur dan Berbudaya. Dengan moderator, Dewi Nurindahsari Esti Rahayu.
Baca Juga: Kulonprogo Akan Punya Landasan Paralayang
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Yanatun Yunadiana S.Si M.Si didampingi Kasi Kelembagaan Budaya Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Heri Maryanto SE, menjelaskan, fasilitasi sarasehan dewan Kebudayaan Kabupaten Bantul temanya adalah mengangkat sosialisasi konsep Bantul Bumi Satria yang telah diinisiasi Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih pada tanggal 20 Juli 2025 lalu bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Bantul.
"Maksud dan tujuan kami melaksanakan kegiatan ini untuk mensosialisasikan apa yang telah disampaikan Pak Bupati tentang konsep Bantul Bumi Satriya ini kepada masyarakat melalui para lurah. Untuk kali ini yang kami sertakan adalah lurah-lurah dan Ketua Rintisan Desa budaya, Ketua Desa Budaya dan Ketua Desa Mandiri Budaya di wilayah tuti Timur yaitu wilayah Kapanewon Imogiri, Dlingo, Piyungan Banguntapan dan Pleret," ujar Yanatun.
Kemudian berikutnya kegiatan serupa bakal digelar di tuti tengah dan tuti barat. "Dengan kegiatan ini tujuannya supaya konsep yang disampaikan Pak Bupati itu tersosialisasikan di masyarakat. Nanti setelah masyarakat mengetahui, lalu kita rangkum melalui Dewan Kebudayaan Kabupaten Bantul dan akan disusun yaitu konsep-konsep pemikiran-pemikiran yang akan dituangkan dalam Peraturan Bupati," ujar Yanatun. Artinya kata Yanatun, program ini.
Baca Juga: Rehabilitasi Benteng Keraton Kartasura Dimulai
dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat. Tujuannya agar konsep Bantul Bumi Satriya diketahui masyarakat luas, terutama untuk generasi muda. "Jadi kita mintakan narasumber yang memiliki kompetensi baik di bidang sejarah, bidang arkeologi dan lain sebagainya. Itu dalam rangka untuk ini mengerucutkan konsepnya Pak Bupati ini yang nantinya akan dituangkan dalam Peraturan Bupati. Yang mana Nanti bisa di aplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Kabupaten Bantul," ujar Yanatun.
Yanatun mengungkapkan dalam sosialisasi, pihaknya minta masukkan dari masing-masing kalurahan. Terkait nilai-nilai yang ada di sebuah wilayah dan akan digodok di Dewan Kebudayaan Kabupaten Bantul. "Salah satu tugas dari dewan kebudayaan adalah memberikan rekomendasi- rekomendasi untuk pengambilan keputusan kepada bupati. Ini dalam rangka untuk meyusun rekomendasi. Ajang ini untuk menjaring pendapat, menjaring aspirasi dari bapak ibu di wilayah tuti timur," jelasnya.
Dijelaskan, di Kabupaten Bantul terdapat sejumlah contoh pahlawan dalam masa perjuangan. Mulai nilai -nilai kejuangan Pangeran Diponegoro. Selain itu, peristiwa terakhir adalah 1 Maret 1, terdapat 3 tokoh besar yang bisa dijadikan nilai-nilai sejarahnya yaitu Sultan Hamengku Buwono IX, Jenderal Sudirman dan Kolone Soeharto.
Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Bantul, Gatot Mujiono mengatakan, Bantul Bumi Satriya yang didasari dijiwai oleh filosofi para tokoh-tokoh para satriya yang lahir dan dibesarkan di Kabupaten Bantul. "Mudah-mudahan materi yang dikaji para narasumber bisa dijadikan rekomendasi oleh Dewan Kebudayaan Kabupaten Bantul. (Roy)