Krjogja.com - Bantul – Anggota DPD RI sekaligus ulama asal Yogyakarta, Dr KH Hilmy Muhammad, mengingatkan pentingnya menjadikan pesan-pesan Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup sehari-hari. Hal itu ia sampaikan dalam pengajian di Masjid Raidlatul Jannah, Bantul, Minggu (21/9/2025).
Menurut Hilmy, Rasulullah SAW banyak memberikan petuah yang sederhana namun sarat makna. Salah satunya adalah pesan bahwa tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. “Artinya, memberi jauh lebih utama dibandingkan hanya menerima. Semangat berbagi adalah ruh dari ajaran Islam,” ujar Hilmy dihadpan jemaah dan Ketua Takmir Masjid Raidlatul Jannah, KH Mustofa MF
Pesan senada juga ditegaskan Nabi Muhammad bahwa memberikan lebih baik daripada menerima. Hilmy menyebut, prinsip ini perlu dihidupkan di tengah masyarakat yang kerap terjebak pada sikap konsumtif. “Kebahagiaan hakiki justru lahir dari memberi, bukan sekadar menumpuk atau menerima,” jelasnya.
Baca Juga: Meriahkan Maulid Nabi, Masjid Raudlatul Jannah Gelar Shalawatan Bersama Ponpes Krapyak
Hilmy juga menyinggung pesan Nabi agar seorang mukmin tidak jatuh ke lubang yang sama dua kali. Menurutnya, pesan ini relevan dengan kehidupan modern, di mana setiap orang harus belajar dari pengalaman dan tidak mengulang kesalahan. “Kesalahan boleh terjadi, tapi seorang mukmin sejati adalah yang mampu mengambil pelajaran, lalu memperbaiki diri. Tidak boleh seorang muslim salah untuk kedua kalinya,” tegasnya.
Pesan penting lainnya adalah soal menjaga hubungan antar manusia. Nabi Muhammad SAW menekankan bahwa tidak boleh menyakiti dan tidak boleh tersakiti. Hilmy menjelaskan, maksudnya seorang muslim harus menjaga diri dari menyakiti orang lain, sekaligus tidak membiarkan dirinya terus-menerus berada dalam posisi yang disakiti. “Keseimbangan ini menunjukkan Islam mengajarkan kasih sayang, tapi juga martabat diri yang harus dijaga,” paparnya.
Selain itu, Rasulullah juga mengajarkan pentingnya kejujuran. Dalam sebuah hadis, Nabi menegaskan bahwa kejujuran membawa pada kebaikan, sementara dusta hanya menjerumuskan pada kebinasaan. “Pesan ini perlu kita pegang teguh, terutama di tengah arus informasi yang seringkali dipenuhi hoaks,” kata Hilmy.
Baca Juga: Petani Kadisono Ingin Irigasi Lancar, Sambat Kepada Gus Hilmy Muhammad
Hilmy menambahkan, Nabi Muhammad SAW dikenal dengan gaya bicaranya yang singkat, padat, dan penuh makna. “Nabi itu sedikit bicaranya, tapi setiap ucapannya jelas, tidak bertele-tele, dan sarat hikmah. Ini teladan penting bagi kita yang sering kali justru banyak bicara, tapi kurang substansi,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa beberapa ungkapan bijak Nabi sudah mendarah daging dalam budaya masyarakat. Misalnya, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain, atau orang kuat bukan yang pandai bergulat, tapi yang mampu menahan amarahnya.
Menurut Hilmy, pesan-pesan itu tidak hanya relevan untuk kehidupan pribadi, tetapi juga menjadi landasan dalam kehidupan sosial, berbangsa, dan bernegara. “Kalau kita mampu meneladani akhlak Nabi, insyaAllah kehidupan bermasyarakat akan lebih damai, penuh kasih sayang, dan jauh dari konflik,” pungkasnya.(*)