bantul

35 UKM Binaan Dekranasda Bantul Belajar AI dan Ekspor Bersama Woodeco

Selasa, 9 Desember 2025 | 19:35 WIB
Pelatihan Ekspor Berbasis AI di Dekranasda Bantul (Risbika Putri )

Krjogja.com - BANTUL – Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Bantul menunjukkan komitmennya dalam memajukan sektor UKM lokal dengan menggelar pelatihan ekspor berbasis AI. Kegiatan yang diikuti oleh 35 peserta yang merupakan binaan Dekranasda Bantul.

Ketua Dekranasda Kabupaten Bantul, Emi Masruroh Abdul Halim mengatakan Dekranasda Bantul melakukan strategi pemasaran melalui fasilitasi dan kolaborasi dalam menjalankan berbagai upaya untuk memfasilitasi pemasaran produk UKM siap ekspor.

Baca Juga: RTMM Gelar Munas ke-7 di Jogja, Menaker Beri Pesan dan Tugas Baru

"Meskipun Bantul dikenal memiliki pengusaha yang produknya sudah diekspor, masih banyak pengusaha lain, khususnya lokal yang belum memahami cara memasarkan produk mereka di ranah luar negeri,"ujar Emi dalam kegiatan Pelatihan Cara Cari Buyer Ekspor dengan Artificial Intelligence' di Dekranasda Bantul (9/12/25).

Emi melanjutkan, Bantul telah banyak eksportir, tapi yang jadi pedagang lokal, mereka baru mengerti bagaimana cara memasarkan, dan ternyata produknya itu pasarnya sendiri luas itu juga masih banyak.

"Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bantul merasa perlu menjadi mediator untuk mendukung perajin agar produk mereka dapat menjangkau pemasaran yang lebih luas. Harapannya, akan semakin banyak volunteer, terutama eksportir atau pihak yang memiliki pengalaman luas, yang bersedia berbagi ilmu dengan para pengusaha, khususnya UKM di Bantul,"ujarnya.

Baca Juga: Karanganyar Gelar Lomba Kadarkum, 20 Desa Bersaing Kuatkan Budaya Antikorupsi

CEO Woodeco, Agung Setiawan menjelaskan dalam pelatihan tersebut ia meramu pengetahuan tersebut melalui materi berbasis AI. Di mana ekspor sendiri merupakan sebuah kolaborasi.

"AI dapat membantu UKM meningkatkan kompetisi dengan menganalisis data dan memberikan rekomendasi yang tepat, sehingga mereka dapat meningkatkan posisi mereka di pasar,"kata Agung.

Ia melanjutkan, saat ini AI sudah menjadi hal yang lumrah, para pengusaha diharapkan mampu memanfaatkannya. Dengan mencari ilmu-ilmu tersebut, pengusaha UKM bisa menemukan bagaimana cara mendaftar merek, HAKI, administrasi ekspor, hingga negara-negara mana saja yang bisa membutuhkan ekspor.

"Mereka akan belajar bagaimana strategi menembus pasar ekspor, tips dan tantangan ekspor produk IKM, cara membangun branding yang dilirik pasar luar negeri. Jadi dalam proses ekspor kita akan melibatkan banyak pihak. Dengan dasar administrasi yang sesuai prosedur, maka akan lebih dipercaya oleh pembeli,"kata Agung. (*3)

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB