1.801 Rumah Tangga di Purbalingga Nikmati Listrik Gratis Program BPBL

Photo Author
- Senin, 31 Oktober 2022 | 16:26 WIB
 Dwi Nugroho saat menepelkan stiker perima BPBL di rumah Markini (60) warga Desa Bumisari Kecamatan Bojongsari.(Foto: Ist)
Dwi Nugroho saat menepelkan stiker perima BPBL di rumah Markini (60) warga Desa Bumisari Kecamatan Bojongsari.(Foto: Ist)

Krjogja.com - PURRBALINGGA - Sebanyak 1.801 warga Purbalingga, Jawa Tengah yang tersebar di 17 kecamatan, Senin (31/10/2022) bernafas lega lantaran mendapatkan listrik melalui Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Sebelumnya selama ini mereka hanya menikmati penerangan rumahnya dengan lampu minyak.


Direktur Tekhnik dan Lingkungan ketenagalistrikan Kementerian ESDM, M.P. Dwi Nugroho saat peresmian BPBL di Desa Bumisari Kecamatan Bojongsari, Senin (31/10/2022) mengatakan dari target 80.000 rumah tangga se-Indonesia untuk provinsi Jawa Tengah ditargetkan terpasang 9.332 rumah tangga.


"Dari target 80.000 rumah tangga se Indonesia, Kementerian ESDM telah merencanakan sebanyak 9.332 rumah tangga calon penerima BPBL untuk Provinsi Jawa Tengah," kata Dwi Nugroho.


Menurutnya untuk Kabupaten Purbalingga akan mendapatkan 1.801 sambungan rumah tangga yang tersebar di 17 kecamatan.
Hingga 23 Oktober 2022 telah tersambung sebanyak 6.112 rumah tangga di Jawa Tengah. "Dan tentunya Kementerian ESDM dan PLN berkomitmen untuk menuntaskan penyelesaian penyambungan listrik program ini hingga akhir tahun anggaran 2022," jelas Dwi.


Anggota Komisi VII DPR RI, Rofik Hananto yang hadir meresmikan program itu menerangkan, BPBL, mengungkapkan program ini merupakan amanat pemerintah, agar seluruh masyarakat Indonesia dapat merasakan listrik.


"Masih ada yang belum teraliri listrik, rata-rata nyambung ke tetangga, itu jelas berbahaya. Dan dengan program ini kami mencari rumah yang belum teraliri listrik, meski tidak masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS)," ungkapnya.


Markini (60), warga Desa Bumisari, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga mengucapkan, berterimakasih dengan adanya program BPBL. Ia mengaku seumur hidup hanya bisa menggunakan lampu minyak untuk penerangan rumahnya.


"Maturnuwun saya sudah bisa pakai listrik, dari dulu pakai lampu minyal. Saya biasanya beli minyak tanah 1 liter seharga Rp 20.000, bisa dipakai satu bulan," ungkapnya.(Dri)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

4 Orang tewas, Truk Tangki Seruduk Minibus di Cilacap

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:41 WIB
X