BANJARNEGARA, KRJOGJA.com - Berfungsinya jembatan Plipiran di Desa Limbangan Kecamatan Madukara sebagai jalur alternatif ke objek wisata Dieng, memperpendek jarak tempuh menuju objek wisata tersebut dari Banjarnegara.
"Cukup waktu 30 menit bagi wisatawan yang datang dari arah Banjarnegara menuju ke Dieng. Pemandangan pegunungan di sepanjang jalan juga indah," kata bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono saat meresmikan jembatan tersebut, Jumat (27/8/2021). Jembatan berada di tempat terpencil, membentang di atas sungai Clapar.
Budhi Sarwono mengatakan, selama ini wisatawan dengan tujuan Dieng yang datang dari Jakarta dan kota lain di di Jawa Barat melalui rute Banjarnegara-Wonosobo-Dieng. Perjalanan antara Banjarnegara-Wonosobo butuh waktu 30 menit dan untuk sampai ke Dieng masih perlu waktu lebih dari 30 menit lagi.
"Rute Banjarnegara-Madukara-Plipiran-Dieng jauh lebih pendek, hanya butuh waktu 30 menit. Jalur ini bakal menjadi jalur favorit wisatawan," ujar Budhi Sarwono pula. Jembatan Plipiran dengan konstruksi rangka baja memiliki panjang bentang 60 meter dan lebar 7 meter. Biaya pembangunan Rp 6,7 miliar bersumber dari APBD tahun 2021.
Bupati Budhi Sarwono menambahkan, sesuai jadual pekerjaan jembatan Plipiran selama 210 hari kalender atau hingga akhir Oktober mendatang. Namun pekerjaan jembatan di tempat terpencil itu dapat diselesaikan lebih cepat 2 bulan. "Pelaksanaan pekerjaan dikebut, karena masyarakat sudah sejak lama sangat mendambakan ada jembatan permanen," katanya pula.
Kepala Desa Limbangan, Pujianto, mengatakan, masyarakat sangat berterima kasih atas dibangunnya jembatan tersebut. "Desa kami sangat diuntungkan, karena sekarang menjadi pelintasan antara Banjarnegara dengan daerah atas dan sebaliknya. Dulunya, Plipiran sangat terpencil dan jalan buntu. Sekarang menyambung ke arah Dieng. Ini luar biasa," ujarnya. (Mad)
