Pemerintah Antisipasi Lonjakan COVID-19 Pasca Lebaran

Photo Author
- Jumat, 28 Mei 2021 | 22:15 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.(Foto:Driyanto)
Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.(Foto:Driyanto)

PURWOKERTO,KRJOGJA.com - Pemerintah sudah mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus COVID-19 pada bulan Juni atau pascalebaran hal itu diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy Jumat (28/5/2021) di Purwokerto saat ditemui

seusai menghadiri puncak acara Milad Ke-56 Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang dilanjutkan dengan peresmian Gedung UMP Tower KH AR Fachruddin.

Menurutnya, penanganan wilayah yang potensial menjadi sumber penyebaran COVID-19 itu tidak cukup hanya dikoordinasikan melalui rapat, melainkan harus benar-benar dilihat kondisinya di lapangan

"Ya sekarang sudah kita antisipasi kan. Makanya saya, termasuk berkunjung ke sini, untuk memastikan bahwa di beberapa tempat di Jawa Tengah yang potensial akan menjadi sumber penyebaran itu harus segera kita tangani dengan sungguh-sungguh," jelasnya.

Ia mengungkapkan pemerintah tidak hanya mewaspadai lonjakan kasus COVID-19 yang diprediksi bakal terjadi pada bulan Juni, namun juga waspada terhadap penyebaran varian baru dari virus corona itu terutama varian Inggris, Afrika Selatan, dan dari India yang terakhir.

Varian baru COVID-19 yang saat sekarang terlihat cukup ganas berasal dari India karena angka kasus dan kematiannya di negara itu tergolong sangat tinggi. " Penularan COVID-19 varian India harus benar-benar diwaspadai agar jangan sampai menyebar di Indonesia," pintanya.

Berkaitan permasalahan itu saat sekarang setiap ada isu atau ada kemungkinan potensi terjadinya sumber penyebaran dari varian-varian baru harus segera ditangani.

Meski begitu, hingga saat ini belum ada wilayah di Indonesia belum terjadi penyebaran COVID-19 dari varian-varian baru tersebut.

"Alhamdulillah sampai sekarang belum ada tanda-tanda terjadi penyebaran, proliferasi belum, tetapi sumber-sumbernya harus sudah kita waspadai, terutama yang sekarang sedang ditangani sungguh-sungguh itu yang dari Sumatra," tegasnya.

Kemudian untuk penaganak di Cilacap kementerian juga melakukan koordinasi lapangan dengan Pemerintah Kabupaten Cilacap untuk mengecek apakah penanganan terhadap awak kapal yang baru datang dari India itu sudah dilakukan dengan baik atau belum.

Karena ada sebanyak 14 awak kapal MV Hilma Bulker berbendera Panama diketahui positif C0VID-19 saat bongkar muatan gula rafinasi dari India di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap.

Ke-14 awak kapal yang seluruhnya berkewarganegaraan Filipina itu selanjutnya menjalani perawatan di RSUD Cilacap, dan salah seorang di antaranya meninggal dunia karena kondisinya sangat kritis.

Dari hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan oleh Balitbangkes Kemenkes RI, virus corona yang menginfeksi awak kapal asing tersebut merupakan varian India (B1617).(Dri)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

4 Orang tewas, Truk Tangki Seruduk Minibus di Cilacap

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:41 WIB
X