CILACAP, KRJOGJA. com - Guna mengantisipasi semakin berkembangnya kasus Covid-19 pada kluster pesantren di Majenang, Cilacap, Tim Gugus Tugas Penangan Covid-19 Kabupaten Cilacap kini perketat tracking, dengan tujuan memutus tali persebaran virus corona atau Covid-19 di Majenang. Sekaligus untuk mengetahui siapa saja yang telah bertemu dengan penderita virus corona, karena hal itu akan memudahkan petugas kesehatan untuk mengambil tindakan agar virus ini tidak menyebar semakin luas.
"Hingga hari ini, kami masih melakukan tes Swab di lingkungan pesantren itu,"ujar Kepala Dinas Kesehatan Cilacap dr Pramesti Griana Dewi, pada rapat koordinasi Penangan Covid-19 di Majenang, Cilacap, Senin (05/10/2020 ).
Sedang santri yang terkonfirmasi positif sebagian telah diisolasi RSUD Majenang, karena memiliki gejala berat, batuk, demam, dan kehilangan indra oenciumannya. Sedang yang memiliki gejala ringan atau terlihat sehat, mengikuti karantina mandiri di lingkungan pesantren dan sementara pesantren dinonaktufkan.
Sekda Kabupaten Cilacap Farid Ma'ruf meminta seluruh elemen baik Dinas, Kecamatan dan institusi terkait, membantu upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Cilacap, terutama di Kecamatan Majenang.
Seperti diketahui, sebanyak 26 orang santri pada suatu pondok pesantren (Ponpes) di Majenang, Cilacap terkonfirmasi positif Covid-19, menyusul keluarnya hasil tes swab santri pada ponpes tersebut. Tes Swab di pesantren tersebut dilakukan terkait adanya santri yang mengeluh batuk, demam, dan kehilangan indra penciumannya, yang merupakan akan gejala-gejala orang terinfeksi virus Corona.
Sampai dengan Senin (05/10/2020 ), jumlah akumulasi kasus Covid-19 di Cilacap sebanyak 273 orang, dengan 178 orang dinyatakan telah sembuh, 9 orang meninggal dan 86 orang masih dalam perawatan. Tercatat pada Senin (05/10/2020) empat pasien Covid-19 dinyatakan sembuh. (Otu)
