BANYUMAS, KRJOGJA.com - Ahmad Tohari, budayawan Banyumas mengungkapkan menolak secara tegas gerakan people power. Penolakan itu disampaikan Rabu (15/4/201) saat ditemui di rumahnya, di Desa Tinggarjaya, Jatilawang.
Ia, menegaskan gerakan people power lebih mengarah kepada mengumpulkan massa banyak dengan gerakan yang memaksakan kehendak. "Saya tidak setuju, ada masalah ada jalur hukumnya, misal soal pemilu jika ada kecurangan pemilu bisa diselesaikan ke Mahkamah Konstitusi jangan dijalan," ungkapnya.
Menurutnya gerakan people power akan mengarah pada gerakan massa yang tidak terkendali dan hanya mendatangkan kerusakan dan kerugian. Untuk itu, ia mengimbau kepada tokoh-tokoh pemimpin massa supaya menghindari people power. "Saya minta kumpulkan saja data-data kecurangan dan serahkan ke MK," pintanya.
Kepada tokoh dan pemimpin di Banyumas, Ahmad Tohari berharap bisa memahami kewajiban setia pada undang-undang. Meski begitu ia mengira masyarakat di Banyumas sendiri tidak ada kecenderungan mengikuti gerakan people power.(Dri)