SOLO, KRJOGJA.com - Nasib Museum Keris yang tak kunjung dioperasikan meski proses pembangunan telah rampung sejak beberapa waktu silam, diketahui masih memerlukan pembenahan pada beberapa bagian. Pembenahan diantaranya meliputi lantai basement yang tergenang air saat hujan, fasilitas lift, cat dindiong yang sebagiana telah mengelupas, dan sebagainya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Sis Ismiyati, menjawab wartawan, di Balaikota, Senin (10/04/2017) mengungkapkan selain pembenahan fisik, juga dilakukan penambahan ornamen kayu untuk melahirkan kesan khas Jawa.Â
"Ketika Presiden Joko Widodo (JOkowi) meninjau sudah Museum Keris akhir pekan lalu, telah memberikan arahan, untuk dilakukan pembenahan dengan melibatkan kurator dan pakar permuseuman," kata Sis Ismiyati.
Dia menjelaskan proses pembenahan harus rampung sebelum diresmikan, termasuk penyerahan proyek dari pemerintah pusat kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang hingga kini tertunda. "Pemkot Solo hanya sebatas memfasilitasi hal-hal tertentu yang diperlukan, seperti pelibatan kurataor dalam pembuatan ornamen khas Solo, ataupun hal-hal bersifat teknis lainnya," ujar Ismiyati.
Ismiyati menyebutkan, hingga saat ini tercatat sekitar 336 keris aneka jenis dan bentuk mewakili berbagai zaman. Seluruh koleksi keris, merupakan hibah seta pinjaman dari kalangan kolektor, sesuai dengan sejarah pembangunan Museum keris yang satu diantaranya memang memperoleh dukungan penuh dari kalangan pecinta benda budaya khas Jawa ini. (Hut)