PURWOKERTO (KRjogja.com) - Petani di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah diimbau untuk tidak terburu-buru menjual gabah kering panen (GKP) di pasaran. Hal ini perlu dilakukan agar harga gabah tidak semakin anjlok pada penjualan di tingkat petani.Â
"Kalau mau dijual, keringkan dulu, jadikan gabah kering giling (GKG). Nanti kalau harga naik, jual sedikit-sedikit dalam bentuk beras," kata Bupati Banyumas Achmad Husein, Minggu (12/2/2017).
Apabila saat ini petani menjual GKP-nya secara keseluruhan, maka dikhawatirkan harganya dapat turun drastis. Kendati demikian, pemerintah tidak melarang petani menjual gabahnya untuk memenuhi kebutuhan menjelang musim tanam April-September, asalkan tidak dijual seluruhnya.Â
"Jangan dijual semuanya. Jual sedikit untuk tanam dan makan, sisanya disimpan dalam bentuk gabah kering giling untuk dijual saat harganya bagus," ujarnya.Â
Petani di Desa Notog, Kecamatan Patikraja, Banyumas, Eko mengatakan harga GKP maupun GKG di pasaran saat sekarang sudah anjok atau di bawah harga pembelian pemerintah. Untuk itu, perlu upaya khusus dari pemerintah agar harga gabah dapat kembali stabil. (*)