PURBALINGGA (KRjogja.com) - Pertumbuhan ekonomi di Purbalingga relatif tinggi bila dibanding dengan daerah di Jateng. Hanya saja, pertumbuhan ekonomi itu tidak sebangun dengan pendapatan perkapita warganya yang justru relatif rendah dibanding pendapatan perkapita Provinsi Jateng.
Bupati Purbalingga, Tasdi menjelaskan pada 2014, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita Purbalingga Rp 15,95 juta, jauh dibawah PDRB Perkapita Jateng yang sudah mencapai Rp 27,61 juta, atau apalagi Produk Domestik Bruto (PDB) Perkapita Nasional yang mencapai Rp 41,81 juta.
"Itu karena potensi ekonomi di Purbalingga belum didayagunakan optimal," tuturnya saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), di Ruang Ardi Lawet Gedung Sekretariat Daerah (Setda), Rabu (13/07/2016).
Menurut Tasdi, masih diperlukan peningkatan produktivitas dan daya saing pada sektor-sektor ekonomi rakyat. Meliputi sektor pertanian dalam arti luas, industri rakyat dan lainnya. Peningkatan kapasitas dan kualitas prasarana sektor perdagangan juga perlu dilakukan melalui revitalisasi pasar-pasar tradisional.
Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi itu di Purbalingga juga belum berhasil menekan jumlah warga miskin. Saat ini, warga miskin di Purbalingga mencapai 176. 040 jiwa atau sekitar 19,75 persen dari total jumlah penduduk. Sebagian menempati rumah yang masuk kategori tidak layak huni. (Rus)