Krjogja.com - BANJARNEGARA - Para santri Pondok Pesantren Tanbihul Ghofiliin (Tangho) Mantrianom Banjarnegara dan KPU Banjarnegara nonton bareng film Kejarlah Janji, Minggu (22/10/2023). Nonton bareng yang digelar di kompleks PP Tangho itu, merupakan kegiatan KPU Goes to Pesantren dalam rangka Hari Santri Nasional tahun 2023.
”Nonton bareng kami gelar sebagai sarana sosialisasi dan memberikan pendidikan politik pada para pemilih pemula, termasuk mereka yang ada di lingkungan Pondok Pesantren,” anggota KPU Kabupaten Banjarnegara Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM, M Syarif SW.
Baca Juga: PT Jasamarga Jogja Bawen Gerak Cepat Tanggulangi Jebolnya Lantai dan Dinding Saluran Mataram
Melalui cara itu, KPU mengajak pemilih pemula untuk lebih peduli terhadap politik dan ikut menunaikan hak pilih pada 14 Februari 2024. ”Dalam film ini ada nilai-nilai demokrasi. Karena itu KPU memandang perlu untuk menggunakan sarana hiburan sebagai salah satu model pendidikan Pemilu,” ujar Syarif pula.
Film Kejarlah Janji merupakan film produksi KPU bekerja sama dengan Asta Jaya Centra Cinema, Padi Padi Creative, dan Garin Workshop menyambut Pemilu 2024. Film ini juga mendorong generasi muda terutama pemilih pemula untuk lebih peduli dengan dunia politik yang akan menentukan arah bangsa ke depan.
Baca Juga: Jelang Sekda Memasuki Pensiun, PJ Bupati Banyumas Lakukan Kajian Calon Sekda
KH Ulinuha (Gus Ulin) Perwakilan dari Yayasan Pondok Pesantren Tanbihul Ghofiliin, KH Ulinuha (Gus Ulin), menyambut baik upaya KPU untuk mensosialisasikan pentingnya Pemilu pada pemilih pemula di kalangan para santri.
“Ini sangat tepat, karena media sosialisasi melalui pemutaran film sesuai dengan apa yang diinginkan generasi Z. Film ini juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi generasi muda tentang demokrasi,” katanya.
Baca Juga: PGRI Jawa Tengah Ingatkan Guru Jadi Pemilih Cerdas Pemilu
Terlebih lagi, menurut Gus Ulin, di luaran banyak yang menilai bahwa pendidikan pesantren merupakan pendidikan yang tertinggal dan tidak tahu tatanan pemerintah. Hadirnya KPU di pondok pesarntren dapat menepis anggapan tersebut, sekaligus menegaskan bahwa pesantren pun merupakan lembaga pendidikan yang menjunjung tinggi demokrasi.
“Pemutaran film ini sangat pas, karena media sosialisasi melalui pemutaran film sesuai dengan selera generasi z. Film ini juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi generasi muda tentang demokrasi,” kata Gus Ulin pula. (Mad)