Krjogja.com - PURBALINGGA - Tebing yang longsor di Desa Kaliori kecamatan Karanganyar Purbalingga pada Minggu (14/4/2024) sore lalu terdiri dari batuan karbonat. Batuan jenis itu terbentuk dari hasil endapan pasir.
"Diperkirakan sekitar 1.800 tahun yang lalu lokasi longsor itu merupakan sebuah lautan dangkal," tutur Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Prayitno usai menerima tim peneliti geologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Kamis (18/4/2024).
Tim peneliti terdiri Dr Indra Permanajati, ST MT dan Ir. Januar Aziz, ST M.Eng. Keduanya merupakan dosen pengajar di fakultas Teknik Geologi UNSOED Purwokerto.
Baca Juga: Imbas Konflik Iran - Israel, Harga BBM Subsidi Bakal Naik?
Mengutip keterangan kedua ahli geologi tersebut, Prayitno menyebutkan batuan Karbonat pada tebing yang longsor mengandung sedimen dengan komposisi dominan terdiri dari garam garam karbonat, sedang dalam praktek nya secara umum meliputi batu gamping dan dolomit.
Penyebab longsor di desa Kaliori karena hujan lebat yang menyebabkan air masuk ke dalam pori pori tanah. Walhasil tekstur tanah menjadi lembek dan tidak mampu menahan bebatuan besar.
Kedua peneliti itu menilai untuk saat ini tebing sudah aman. Masih ada potensi longsor dari sisa sisa longsor tapi sudah tertahan batu besar yang di bawahnya. Tim geologi agar longsoran untuk di biarkan sebagai penahan.
Baca Juga: Sukoharjo Butuh Tambahan 500 ASN Tiap Tahun, Untuk Apa Saja?
"Jadi badan jalan dialihkan ke sebelah longsoran atau pindah jalur baru," ujar Prayitno.
Penelitian oleh kedua dosen geologi itu disaksikan Kepala BPBD, Danramil Karanganyar Kapten Kamiyono, Kapolsek Karanganyar AKP Minarjo, Kades Kaliori Ada Subarkat dan sejumlah relawan kebencanaan di Purbalingga.(Rus)
