Krjogja.com - PURBALINGGA - Empat unit perahu karet (Inflatable raft), satu unit Inflatable kayak dan satu packraft menyusuri jeram-jeram sungai Klawing, Kamis (23/5/2024). Menempuh jarak sekitar 4 kilometer, pengarungan dimulai dari Bendung Slinga dan berakhir di jembatan Wika Wirasana.
"Ini fun rafting untuk mensosialisasikan dan memasyarakatkan kegiatan arung jeram di Purbalingga," tutur Ketua Umum Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Purbalingga, Siswanto, Kamis (23/5/2024).
Dalam pengarungan itu, FAJI melibatkan unsur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud), Dinas Pembedayaan Masyarakat Desa (Dinpermasdes), Ketua Umum KONI Purbalingga, dan perwakilan sekolah menengah atas di Purbalingga.
Baca Juga: LPS Siapkan Pembayaran Klaim Penjaminan Simpanan Nasabah BPR Jepara Artha
Pada pengarungan berikutnya, FAJI juga akan menyertakan perwakilan kelompok pencinta alam, Pramuka dan pengelola desa wisata.
FAJI sebagai wadah cabang olahraga (Cabor) arung jeram, lanjut Siswanto, membutuhkan atlet berkesinambungan. Melalui pengembangan arung jeram untuk wahana wisata, FAJI akan lebih mudah merekrut bibit-bibit atlet untuk cabor arung jeram.
"Karena itu kami mengundang kepala Dindikbud yang menaungi sekolah-sekolah dan kepala Dinpermasdes yang membina desa wisata di Purbalingga," ujar Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Purbalingga itu.
Ketua Umum KONI, Budi Setawan mengungkapkan komitmennya mendukung upaya FAJI dalam pengembangan olahraga dayung menjadi wahana wisata di Purbalingga.
Baca Juga: Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Liburan di Yogya
Selaku Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinporapar), Budi mengaku berkepentingan memajukan olahraga dan wisata arung jeram di Purbalingga.
Menurutnya, warga Purbalingga yang ingin mencoba wisata arung jeram tidak perlu ke luar daerah. Ada sungai Klawing dengan jeram yang, mengutip penjelasan personel FAJI, ideal untuk wisata arung jeram keluarga.
"Ini saya sudah mencoba. Sangat menyenangkan," ujarnya. (Rus)